Kamis, 15 April 2010

CERITA BIJAK



KUMPULAN CERITA BIJAK



Siapa Yang Paling Jelek ?

Ada suatu kisah seorang santri yang menuntut ilmu pada seorang Kyai.
Bertahun-tahun telah ia lewati hingga sampai pada suatu ujian terakhir.
Ia menghadap Kyai untuk ujian

tersebut. "Hai Fulan, kau telah menempuh semua tahapan belajar
dan tinggal satu ujian, kalau kamu bisa
menjawab berarti kamu lulus.", kata Kyai.


"Baik pak Kyai, apa pertanyaannya?"
"Kamu cari orang atau makhluk yang lebih jelek dari kamu,
kamu aku beri waktu tiga hari.", jawab Kyai.


Akhirnya santri tersebut meninggalkan pondok untuk
melaksanakan tugas dan mencari jawaban atas pertanyaan Kyai-nya.

Hari pertama, sang santri bertemu dengan si Polan
pemabuk berat yang dapat dikatakan hampir tiap hari mabuk-mabukan.
Santri berkata dalam hati, "Inilah orang yang lebih jelek dari saya.
Aku telah beribadah puluhan tahun sedang dia mabuk-mabukan terus."
Tetapi sesampai ia di rumah, timbul pikirannya.
"Belum tentu, sekarang Polan mabuk-

mabukan siapa tahu pada akhir hayatnya Allah SWT
memberi Hidayah (petunjuk) dan dia Khusnul Khotimah.
Dan aku sekarang baik banyak ibadah tetapi pada akhir hayat di

kehendaki Suul Khotimah, bagaimana? Dia belum tentu lebih jelek dari saya.

Hari kedua, santri jalan keluar rumah dan ketemu
dengan seekor anjing yang menjijikkan rupanya,
sudah bulunya kusut, kudisan dan sebagainya. Santri bergumam, "Ketemu

sekarang yang lebih jelek dari aku. Anjing ini sudah haram dimakan,
kudisan, jelek lagi." Santri gembira karena telah dapat
jawaban atas pertanyaan gurunya. Waktu akan tidur

sehabis 'Isya, dia merenung, "Anjing itu kalau mati, habis perkara dia.
Dia tidak dimintai tanggung jawab atas perbuatannya oleh Allah,
sedangkan aku akan dimintai pertanggung

jawaban yang sangat berat. Kalau aku berbuat banyak dosa akan masuk neraka.
Aku tidak lebih baik dari anjing itu."

Hari ketiga akhirnya santri menghadap Kyai.
Kyai bertanya, "Sudah dapat jawabannya muridku?"


"Sudah guru", santri menjawab.
"Ternyata orang yang paling jelek adalah saya guru."
Sang Kyai tersenyum, "Kamu aku nyatakan lulus."

***

Selama kita masih sama-sama hidup kita tidak boleh sombong/merasa
lebih baik dari orang/makhluk lain. Yang berhak sombong adalah Allah SWT.
Karena kita tidak tahu

bagaimana akhir hidup kita nanti. Dengan demikian maka
kita akan belajar berprasangka baik kepada orang/mahkluk
lain yang sama-sama ciptaan Allah SWT. (hudianto)


Cincin Pak Tani

Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya.
Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah.
Sampai suatu hari mereka bertengkar dan

memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya.

Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang
selama ini disembunyikan oleh ayah mereka. Mereka membuka
kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya,

yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian
dan yang satu terbuat dari perunggu murah.

Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak,
dia menjelaskan, "Kurasa cincin ini bukan milik ayah,
namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita.
Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita.
Sebagai saudara tua,
aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu."

Sang adik tersenyum dan berkata,
"Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu."
Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah.

Sang adik merenung, "Tidak aneh kalau ayah menyimpan
cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah
menyimpan cincin perunggu murahan ini?" Dia mencermati cincinnya

dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU.
"Oh, rupanya ini mantra ayah?," gumamnya sembari
kembali mengenakan cincin tersebut.

Kakak-beradik tersebut mengalami
jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil,
sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan.
Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin,
tekanan darah tinggi, hutang sana-sini.
Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia

kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur,
dan mulai memakai obat-obatan penenang.
Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan

yang membuatnya ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya,
tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU.
Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa

daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa:
INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan.
Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang

gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya.

***

Semua yang datang, hanya akan berlalu.
Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya,
dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia. (echa)



Berpikir Sederhana

Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan
dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal
mau membawa hasil buruan yang paling besar,

yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak pakai anjing pelacak
atau jaring penyerat, tetapi menunggu di balik sebatang pohon
yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan
terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu.
Dengan ayunan parang atau pukulan gagang

tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya.
Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan
diri dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor

rusa besar yang saya incar?"

Tidak lama berselang, seekor kancil lewat.
Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat
ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti

malah tidak ada yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu.
Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat,
pemburupun mulai siaga penuh,tetapi ternyata,
ah... kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu,
tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.

Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat.
Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur.
Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget.

Spontan ia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget
dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya.
Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.

Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar
untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya.
Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami.

Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja,
tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh
sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu
menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup,
yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka
tampan yang alim, baik, pintar dan

sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.



Tukang Kayu dan Rumahnya

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari
pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate.
Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan.

Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya
dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan
salah seorang pekerja terbaiknya.
Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut
untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan
pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa.
Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan.

Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu.
Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.
Akhirnya selesailah rumah yang diminta oleh tuannya.
Hasilnya bukanlah sebuah rumah yang baik.
Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya
dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya,
ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu.

'Ini adalah rumahmu, ' katanya, 'hadiah dari kami.'
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya.
Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya

mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri,
ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali.
Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang
tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Teman, itulah yang terjadi pada kehidupan kita.
Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan
dengan cara yang membingungkan dan kurang bertanggung

jawab.Lebih memilih berusaha ala kadarnya
ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting
dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik.

Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang
telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam
sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.

Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani
hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu.
Renungkan 'rumah' yang sedang kita bangun.
Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap.

Mari kita selesaikan 'rumah' kita dengan sebaik-baiknya
seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.



Kisah 2 Ekor Kodok

Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan.
Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang.
Kodok-kodok yang lain mengelilingi

lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut,
mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati.

Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar
itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan
segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap

mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu
mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati.

Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk
melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok
tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja.

Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil.
Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.

Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini,
dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?"
Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan bibir kodok yang

lain) menjelaskan bahwa ia tuli.

Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka
dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.

Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?

Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang
yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit
dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari.

Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang
yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka.
Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan.

Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang
sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang
sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat

kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.

Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan'
untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang
tidak kenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya,
kejatuhannya, kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk
memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh.




Kekayaan, Kesuksesan dan Cinta

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah,
dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut
yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda,
tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar.
Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut.
Pria berjanggut itu lalu balik bertanya,
"Apakah suamimu sudah pulang? Wanita itu menjawab,
"Belum, dia sedang keluar. "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk.

Kami akan menunggu sampai suami mu kembali, kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul,
sang isteri menceritakan semua kejadian tadi.
Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini,
lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka,
aku telah kembali, dan mereka semua
boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama",
kata pria itu hampir bersamaan."Lho,

kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.

Salah seorang pria itu berkata,
"Nama dia Kekayaan,"katanya sambil menunjuk
seorang pria berjanggut di sebelahnya,
dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan,
sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.

Sedangkan aku sendiri bernama Cinta.
Sekarang, coba tanya kepada suamimu,
siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali.
Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si

Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu.
Ia bertanya, "sayangku, kenapa kita tak mengundang si

Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia
untuk membantu keberhasilan panen gandum kita.
"Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu.
Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah.
"Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam?
Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan

kehangatan Cinta. Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka.
"Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini,
Si Cinta menjadi teman santap malam kita.

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu.
"Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk,
Anda menjadi tamu kita malam ini. Si Cinta

bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata,
kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.

Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya
kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.
"Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam,
tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua

pria yang ditanya itu menjawab bersamaan.
"Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan,
maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun,
karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi,
kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta,
maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta.
Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta.
Dan hanya si Cinta yang bisa melihat.
Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan,
kepada jalan yang lurus.
Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan.
Saat kami menjalani hidup ini.(afzn.com)

DIAMBIL DARI http://www.dheryudi.bravehost.com











Harta Sejati

Seorang kaya raya tergolek di tempat tidurnya menunggu
saat maut menjemputnya. Seluruh hidupnya telah dihabiskan
untuk mencari kekayaan dan uang semata.
Ketika mengalami gelombang kehidupan ini,
ia mempunyai prinsip bahwa uang dan kekayaan akan
dapat menolongnya untuk keluar dari setiap masalah dan problema hidup.

Ia sangat percaya bahwa uang adalah jaminannya dalam hidup
ini bahkan dalam kehidupan yang akan datang..
Saat kematiannya sudah menjelang,
ia pun memerintahkan keluarganya untuk memasukkan
sekarung penuh uang dan emasnya di dalam peti matinya nanti.
Keinginannya segera dipenuhi keluarganya.

Di dunia lain, ia mengambil buku pedoman sepanjang masa
untuk menemukan namanya dalam salah satu buku kehidupan yang ada.
Oleh karena pencarian itu memakan waktu yang lama,
ia pun menjadi lapar dan haus. Setelah mencari-cari,
ia pun menemukan sebuah restoran yang sangat menarik hatinya.
"Ah, saatnya sudah tiba untuk membelanjakan uangku," pikirnya.
Ia pun memasuki restoran dan memesan makanan.
Namun, pelayan menolaknya dan mengatakan
bahwa uang yang dibawanya tidak berlaku di situ.
Alangkah kaget dan terkejutnya ia mendengar jawaban itu,
dan dengan langkah gontai ia pun terpaksa keluar
dari restoran itu sambil menahan lapar dan haus yang kian membara.







Tamu Istimewa

Pada minggu ini Conrad, pembuat sepatu, bangun sangat awal,
membersihkan tokonya, kemudian kembali ke dalam rumahnya,
menyalakan api di tungku dan menyiapkan meja.
Dia tidak akan bekerja. Dia sedang menanti teman,
seorang tamu khusus : Tuhan sendiri.
Kemarin malam Tuhan datang padanya dalam suatu mimpi
dan memberitahukan bahwa Dia akan datang bertamu besok.

Jadi Conrad duduk di ruangan yang nyaman dan menunggu,
hatinya penuh dengan kegembiraan. Kemudian dia mendengar
langkah kaki di luar dan ketukan pada pintu "Itu DIA," pikir Conrad,
sambil lari ke arah pintu dan membukanya.

Ternyata itu hanyalah tukang pengantar surat.
Wajahnya merah dan jari-jarinya biru kedinginan.
Dia menatap sambil menelan ludah ke arah cerek teh di tungku.
Conrad mempersilahkan dia duduk menghangatkan diri di dekat tungku.
Kata pengantar surat itu, "Terima kasih, teh ini enak sekali."
Kemudian dia menghilang di tengah hawa dingin di luar.

Ketika pengantar surat itu pergi, Conrad membersihkan meja lagi.
Lalu dia duduk di dekat jendela untuk menanti kedatangan tamunya.
Dia merasa yakin bahwa tamu itu akan datang.

Tiba-tiba dia melihat seorang anak laki-laki kecil yang sedang menangis.
Conrad memanggilnya dan mengetahui bahwa anak itu kehilangan jejak
ibunya di kota dan tidak tahu jalan untuk pulang.
Kemudian, Conrad menulis pada secarik
kertas dan meletakkannya di atas meja. Tulisan itu berbunyi,
"Tunggulah saya. Saya akan kembali segera."
Kemudian dia membiarkan pintu terbuka sedikit dan menggandeng
anak kecil itu serta membawanya pulang.

Ternyata perjalanan itu lebih lama dari perkiraannya,
bahkan hari sudah mulai agak gelap ketika dia kembali ke rumah.
Dia terkejut mendapati seseorang ada di dalam rumahnya sambil
memandang ke luar jendela. tapi lalu hatinya berdebar.
Orang itu pastilah Tuhan, yang sudah berjanji untuk datang.

Namun Conrad mengenali bahwa orang itu adalah perempuan yang
tinggal di tingkat atas dari flatnya.
Perempuan itu tampak sedih dan lelah.
Dia memberi tahu bahwa dia tak bisa tidur sama sekali
sebab anak laki-lakinya Peter sedang sakit parah.
Dia tidak tahu mau berbuat apa.
Anak itu diam terbaring di sana, demamnya tinggi,
dan dia tidak bisa lagi mengenali ibunya.

Conrad merasa ikut sedih.
Perempuan itu hidup sendiri dengan anaknya di sana sejak
suaminya meninggal dalam kecelakaan. Jadi dia ikut wanita itu.
Mereka bersama-sama menyelimuti Peter dengan kain basah.
Conrad duduk di tepi tempat tidur anak laki-laki itu,
sementara ibunya beristirahat sejenak.

Ketika dia kembali ke ruangannya, hari sudah larut malam.
Conrad sangat lelah dan sungguh kecewa ketika membaringkan
tubuhnya di tempat tidur. Hari sudah larut. Tuhan belum juga datang.

Tiba-tiba dia mendengar suara. Ternyata suara Tuhan yang berkata,
"Terima kasih, karena menghangatkan tubuh saya di rumahmu hari ini.
Terima kasih karena menunjukkan jalan ke rumah.
Dan terima kasih atas dukungan dan bantuanmu.
Conrad, saya berterima kasih karena hari ini saya bisa menjadi tamumu."









Kasih Seorang Anak Kecil

Sekitar tahun lalu, saya melayani seorang anak kecil berumur
5 tahun untuk mengisi libur musim panas sebagai Babysitter.
Dan masa itu adalah pekerjaan musim panas yang paling berkesan!

Maddie dan saya selalu berjalan jalan di taman setiap hari
setelah makan siang. Maddie suka bermain
ayunan dan perosotan di taman itu. Walaupun masih kecil,
Maddie mempunyai hati yang baik, dan dia selalu membuat
saya terkejut pada kasihya terhadap orang lain.
Kedua orang tuanya pun juga sama - Selalu ada damai
sejahtera diantara mereka. Saya selalu bertanya,
mengapa mereka sangat berbeda dari orang orang lain?

Suatu hari di taman itu, saya sedang mendorong Maddie
yang bermain ayunan, dan kami mendengar banyak anak anak kecil tertawa.
Kami melihat ada sekelompok anak anak
yang berkumpul di sebuah tempat di taman itu.

Maddie menyetop ayunannya, dan ingin pergi kesana
untuk melihat apa yang sedang mereka tertawakan.

Kami berjalan, dan seorang anak laki-laki lari
menuju Maddie dan mengatakan,
"Ayo ke sini dan lihat orang perempuan aneh ini!
Ia kotor dan berbau, menangis lagi!"

Maddie mendorong anak laki laki itu,
dan menuju ke seorang wanita yang sedang duduk di tanah.
Wanita itu kelihatannya berumur sekitar 50 tahun,
walaupun kemungkinan umurnya lebih muda.
Karena terlihat kehidupannya sangat susah,
dan anak laki-laki itu benar, orang itu berbau dan kotor.
Suatu hal yang akan ku pikir akan kulakukan adalah
memegang Maddie dan menyingkirkannya dari orang itu.

Ketika saya mencarinya,
ternyata Maddie sudah duduk di samping wanita itu,
dan memegang tangan orang itu.
Orang itu melihat kepada Maddie dan tersenyum.
Untuk beberapa detik lamanya orang itu rasanya tidak
lagi berbau dan kotor, dia cantik!!
Anak-anak yang lain akhirnya meninggalkan orang itu,
dan Maddie memeluk orang itu, lalu Maddie meninggalkannya.

Di sepanjang jalan, Maddie menggumamkan sebuah nyanyian,
dan berlompat-lompat kecil, sesuai kebiasaannya.
Ia gembira, sepertinya tidak memikirkan kesusahan.
Saya menunggu Maddie mengatakan sesuatu tentang wanita itu,
tetapi ia tidak mengatakan sepatah katapun.

Akhirnya ketika sampai di rumah, saya tidak tahan lagi.
Saya menghampiri Maddie dan berkata, "Mengapa kamu lakukan itu?"

Maddie bertanya balik, "Melakukan apa Julie?" dan saya jawab,
"Mengapa kamu memegang tangan dan memeluk orang
itu sedangkan anak anak lain menertawainya dan menakut-nakutinya?"

Maddie menatap saya dan berkata,
"Julie, Yesus tidak akan memperlakukan wanita itu seperti itu.
Setiap orang menertawakan dan memperlakukan Yesus
seperti apa yang mereka perbuat,
tapi apa yang Yesus telah perbuat! Dia sudah mati untuk kita di kayu salib.
Setiap kali saya melihat seseorang dipermalukan seperti itu,
saya selalu pergi menemuinya, memeluk mereka,
dan mengatakan bahwa Yesus mencintai mereka,
hal itu selalu membuat mereka merasa menjadi lebih baik.

Saya yang berumur 23 tahun, seharusnya lebih pintar!
Tetapi anak berumur 5 tahun ini mengetahui lebih banyak daripada saya.
Dan itulah Maddie! Yesus, datang ke dunia yang kotor dan dingin ini,
ditertawakan, diludahi, tetapi Dia mati untuk kita.
Saya berubah mulai hari itu, dunia terlihat berbeda,
dan hal itu dikarenakan seorang anak perempuan kecil berumur
5 tahun yang telah memperlihatkan apa arti sebenarnya Kasih.








Hati Yang Sempurna

Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan
menyatakan bahwa dialah pemilik hati
yang terindah yang ada di kota itu.
Banyak orang kemudian berkumpul dan
mereka semua mengagumi hati pemuda itu,
karena memang benar-benar sempurna.
Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu.
Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah.

Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan,
tampil ke depan dan berkata "Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?".

Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu.
Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka,
dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan
ada potongan yang lain ditempatkan di situ;
namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata.
Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang
karena dicungkil dan tidak ditutup kembali.
Orang-orang itu tercengang dan berpikir,
bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ?

Pemuda itu melihat kepada pak tua itu,
memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa
"Anda pasti bercanda, pak tua", katanya,
"bandingkan hatimu dengan hatiku,
hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu
tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".

"Ya", kata pak tua itu," hatimu kelihatan sangat sempurna
meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu.
Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari
orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku,
aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka,
dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati
mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan.
Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama,
ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai,
karena itu mengingatkanku akan cinta kasih
yang telah bersama-sama kami bagikan.
Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu
saja dan orang yang kuberi itu tidak
membalas dengan memberikan potongan hatinya.
Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - -

memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan.
Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka,
hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu,
dan aku berharap,
suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu.
Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"

Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya.
Dia berjalan ke arah pak tua itu,
menggapai hatinya yang begitu muda dan indah,
lalu merobeknya sepotong.
Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada
pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar.
Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya
dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya
yang sudah amat tua dan penuh luka,
kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu.
Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna,
karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata.
Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi
sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya,
karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya.
Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.










Membeli Cinta

Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya.
Dia mempunyai seorang batur (baca: hamba sahaya)
yang sangat lugu - begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.

Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah
perkampungan miskin untuk menagih hutang para penduduk di sana.
"Hutang mereka sudah jatuh tempo," kata sang tuan.
"Baik, Tuan," sahut si bodoh. "Tetapi nanti uangnya mau diapakan?"
"Belikan sesuatu yang aku belum punyai," jawab sang tuan.

Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud.
Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya;
mengumpulkan receh demi receh uang hutang dari para penduduk kampung.
Para penduduk itu memang sangat miskin,
dan pula ketika itu tengah terjadi kemarau panjang.

Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya.
Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya,
"Belikan sesuatu yang belum aku miliki." "Apa, ya?"
tanya si bodoh dalam hati.
"Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?"
Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya.
Dia kembali ke perkampungan miskin tadi.
Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah
dikumpulkannya tadi kepada para penduduk.
"Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian," katanya.

Para penduduk sangat gembira.
Mereka memuji kemurahan hati sang tuan.
Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah dilakukannya,
sang tuan geleng-geleng kepala. "Benar-benar bodoh," omelnya.

Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka;
pergantian pemimpin karena pemberontakan membuat usaha sang
tuan tidak semulus dulu. Belum lagi bencana banjir
yang menghabiskan semua harta bendanya.
Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat.
Dia terlunta meninggalkan rumahnya.
Hanya si bodoh yang ikut serta.
Ketika tiba di sebuah kampung,
entah mengapa para penduduknya menyambut
mereka dengan riang dan hangat;
mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan.

"Siapakah para penduduk kampung itu,
dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?"
tanya sang tuan.
"Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih
hutang kepada para penduduk miskin kampung ini," jawab si bodoh.
"Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya
belikan sesuatu yang belum tuan punyai. Ketika itu saya berpikir,
tuan sudah memiliki segala sesuatu. Satu-satunya hal
yang belum tuanku punyai adalah cinta di hati mereka.
Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama tuan.
Sekarang tuan menuai cinta mereka."

Semoga orang-orang yang punya kekayaan dan pengaruh
dapat belajar dari kisah tadi ; bahwa kekayaan dan pengaruh baru akan
sangat berguna kalau dipergunakan untuk menebar cinta kasih.
Sebab, seperti kata penulis Amsal
"Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar,
dan dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas."

"Let's take our opportunity to 'buy love' before it becomes too late,
because everybody needs each other; in laugh and in sadness"








Pola Cinta
Setiap tahun di hari Natal, Service Club kami mengajak
anak-anak dari keluarga yang kurang mampu di kota kami
untuk berjalan-jalan dan berbelanja seharian.
Pada hari itu, aku mengajak Timmy dan Billy yang
ayahnya baru saja berhenti bekerja.
Setelah memberi mereka uang saku masing-masing $4.00,
kami memulai perjalanan ini. Di setiap toko yang kami lalui,
aku memberikan saranku,
tapi mereka selalu dengan tegas menggelengkan kepalanya,
"Tidak". Akhirnya aku bertanya,
"Kemana sebaiknya kita pergi?" "Mari kita pergi ke toko sepatu, Pak",
jawab Timmy. "Kami mencari sepasang sepatu untuk ayah,
supaya dia dapat kembali bekerja".

Di toko sepatu, pegawainya menanyakan apa
yang anak-anak itu inginkan.
Sambil mengeluarkan secarik kertas coklat, mereka berkata,
"Kami menginginkan sepatu kerja yang cocok ukurannya dengan kaki ini".
Billy menjelaskan bahwa itu adalah pola kaki ayah mereka.
Mereka menggambarnya kala ayah mereka tertidur di kursi.
Pegawai toko itu memegang kertas tersebut dan mengambil pengukur,
seraya beranjak ke dalam. Tak lama kemudian ia
kembali dengan sebuah kotak terbuka.
"Apakah yang ini cocok?" dia bertanya.
Timmy dan Billy memegang sepatu itu dengan antusias sekali.
"Berapa harganya?" tanya Billy.
Timmy melihat label harga pada kotak tersebut.
"Harganya $16.95", katanya dengan terkejut. "Kita hanya punya $8.00".
Aku memandang pegawai itu dan sambil berdehem dia berkata,
"Itu harga normal, tapi khusus hari ini saja sedang ada obral.
Harganya hanya $3.98"

Kemudian dengan gembira membawa sepatu di tangan,
kedua bocah itu membelikan hadiah untuk ibu dan
kedua saudara perempuan mereka.
Mereka tidak memikirkan sama sekali keinginan mereka.
Sehari setelah Natal, ayah kedua anak laki-laki itu menemuiku di jalan.
Kakinya mengenakan sepatu baru.
Tampak rasa syukur dan terimakasih di matanya,
"Saya sangat berterima kasih pada Tuhan untuk orang-orang yang peduli",
katanya.

"Dan saya berterima kasih pada Tuhan untuk kedua putra anda," jawabku.
"Mereka telah mengajariku lebih banyak tentang Natal
dalam satu hari dibanding yang telah aku pelajari sepanjang hidupku."










Perjalanan Hidup

Tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya.
Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap.
Kini, sang pengusaha, sedang menikmati
perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh,
dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga
sekitar dengan penuh rasa bangga dan prestise.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain
sambil melempar sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang,
tak terlalu diperhatikannya anak-anak itu.

Tiba-tiba, dia melihat seseorang anak kecil yang melintas
dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan.
Tapi, bukan anak-anak yang tampak melintas sebelumnya.

"Buk....!!!!"

Aah..., ternyata, ada sebuah batu seukuran kepalan
tangan yang menimpa Jaguar itu yang dilemparkan si anak itu.
Sisi pintu mobil itupun koyak,
tergores batu yang dilontarkan seseorang.

"Cittt...." ditekannya rem mobil kuat-kuat.

Dengan geram, dimundurkannya mobil itu menuju tempat
arah batu itu di lemparkan. Jaguar yang tergores,
bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan
oleh orang lain, begitu pikir sang pengusaha dalam hati.

Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa.
Ditariknya anak yang dia tahu telah melempar batu ke mobilnya,
dan dipojokkannya anak itu pada sebuah mobil yang diparkir.

"Apa yang telah kau lakukan!?!!
Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku!! Lihat goresan itu",
teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu.

"Kamu tentu paham, mobil baru jaguarku ini akan butuh banyak
ongkos di bengkel untuk memperbaikinya."
Ujarnya lagi dengan kesal dan geram, tampak ingin memukul anak itu.

Si anak tampak menggigil ketakutan dan pucat,
dan berusaha meminta maaf.

"Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf.
Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa."
Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun.

"Maaf Pak, aku melemparkan batu itu,
karena tak ada seorang pun yang mau berhenti...."

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher,
anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi.

"Itu disana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir,
dan terjatuh dari kursi roda. Saya tak kuat mengangkatnya,
dia terlalu berat, tapi tak seorang pun yang mau menolongku.
Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan.."

Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi.
Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu.

"Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda?
Tolonglah, kakakku terluka, tapi saya tak sanggup mengangkatnya."

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam.
Amarahnya mulai sedikit reda setelah dia melihat seorang
lelaki yang tergeletak yang sedang mengerang kesakitan.
Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah.
Segera dia berjalan menuju lelaki tersebut,
diangkatnya si cacat itu menuju kursi rodanya.
Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya,
untuk mengusap luka di lutut yang memar dan tergores,
seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya.
Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih,
dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja.

"Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatan Bapak."

Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih
nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah
sang anak yang mendorong kursi roda itu,
melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat
perlahan menuju Jaguar miliknya.
Ditelusurinya pintu Jaguar barunya yang telah tergores
itu oleh lemparan batu tsb, sambil merenungkan kejadian
yang baru saja dilewatinya.

Kerusakan yang dialaminya
bisa jadi bukanlah hal sepele,
tapi pengalaman tadi menghentakkan perasaannya.
Akhirnya ia memilih untuk tak menghapus goresan itu.
Ia memilih untuk membiarkan goresan itu,
agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini.

Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat:
"Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat, karena,
seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatianmu."

Sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar,
dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya,
hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan.
Namun adakah kita memacu hidup kita dengan cepat,
sehingga tak pernah ada masa buat kita
untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar?

Tuhan akan selalu berbisik dalam jiwa,
dan berkata lewat kalbu kita.
Kadang, kita memang tak punya waktu untuk mendengar,
menyimak, dan menyadari setiap ujaran-Nya.
Kita kadang memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan,
memacu hidup dengan penuh nafsu,
hingga terlupa pada banyak hal yang melintas.

Kadang memang, ada yang akan "melemparkan batu" buat kita
agar kita mau dan bisa berhenti sejenak.
Semuanya terserah pada kita.
Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya,
atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat kita.








Kisah Karpet

Sebuah kisah nyata...

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki.
Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan
rumah dapat ditanganinya dengan baik.
Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami
serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak
suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan
marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak
sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan
berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki
di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog
bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.
Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian,
Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu :

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan
saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang
bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa
jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah,
mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang
dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada
seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak,
tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.
Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".
Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung
menghilang, napasnya mengandung isak.
Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas
membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan
anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu
& kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada
di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan
kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".
Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman
dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya
"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah
buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat
dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif
dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal
karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu
disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah
seorang psikolog terkenal yang mengilhami
Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP
(Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang
dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana
kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga
sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif,
salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;

1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya
makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan
dengan orang lain
2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton
TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di
bar, kafe, atau di tempat mesum.
3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal,
karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan
4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu
artinya saya bekerja dan digaji tinggi
5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus
saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami
dikelilingi banyak teman
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu
artinya saya cukup makan
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari,
karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras
8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah,
karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat
9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya,
karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih

hidup


10. Untuk dst...










Antara Kopi dan Cangkir

Sekelompok alumni sebuah universitas
mengadakan reuni di rumah salah
seorang professor favorit mereka yang dianggap
paling bijak dan layak didengarkan.
Satu jam pertama, seperti umumnya diskusi di acara reuni,
diisi dengan menceritakan (baca : membanggakan) prestasi di tempat
kerja masing-masing.
Adu prestasi, adu posisi dan adu gengsi, tentunya
pada akhirnya bermuara pada $ yang mereka punya dan kelola,
mewarnai acara kangen-kangenan ini.

Jam kedua mulai muncul guratan dahi
yang menampilkan keadaan sebenarnya.
Hampir semua yang hadir sedang stres karena sebenarnya
pekerjaan, prestasi, kondisi ekonomi,
keluarga dan situasi hati mereka
tak secerah apa yang mereka miliki dan duduki.
Bahwa dollar mengalir deras,
adalah sebuah fakta yang terlihat dengan jelas dari mobil yang
mereka kendarai serta merk baju dan
jam tangan yang mereka pakai.

Namun di lain pihak,
mereka sebenarnya sedang dirundung masalah berat,
yakni kehilangan makna hidup.
Di satu sisi mereka sukses meraih kekayaan,
di sisi lain mereka miskin dalam menikmati hidup dan
kehidupan itu sendiri. They have money but not life.

Sang profesor mendengarkan celotehan mereka
sambil menyiapkan seteko kopi hangat dan seperangkat cangkir.
Ada yang terbuat dari kristal yang mahal,
ada yang dari keramik asli Cina oleh-oleh salah seorang
dari mereka, dan ada pula gelas plastik murahan untuk perlangkapann
perkemahan sederhana. "Serve yourself," kata profesor,
memecah kegerahan suasana.

Semua mengambil cangkir dan kopi tanpa menyadari
bahwa sang profesor sedang melakukan kajian
akademik pengamatan perilaku, seperti layaknya seorang profesor
yang senantiasa memiliki
arti dan makna dalam setiap tindakannya.

"Jika engkau perhatikan, kalian semua mengambil
cangkir yang paling mahal dan indah.
Yang tertinggal hanya yang tampaknya kurang bagus dan murahan.
Mengambil yang terbaik dan menyisakan yang kurang baik adalah
sangat normal dan wajar.
Namun, tahukah kalian bahwa inilah yang
menyebabkan kalian stres dan tidak dapat menikmati hidup?"
sang profesor memulai wejangannya.
"Now consider this :
life is the coffee,
and the jobs, money and position in society are the cups.
They are just tools to hold and contain life,
and do not change the quality of life.
Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy
the coffee provided,"

kali ini kalimatnya mulai menekan hati.
"So, don't let the cups drive you,
enjoy the coffee instead," demikian ia
berkata sambil mempersilakan mereka menikmati kopi bersama.

Sewaktu membaca email yang dikirim rekan saya Ucup,
begitu panggilan akrabnya, saya ikut tertegun.
Sesederhana itu rupanya. Profesor yang
bijak selalu membuat yang sulit jadi mudah,
sedangkan politikus selalu
membuat yang mudah jadi sulit.

Betapa banyak diantara kita yang salah
mensiasati hidup ini dengan memutarbalikkan kopi dan cangkir.
Tak jelas apa yang ingin kita nikmati,
kopi yang enak atau cangkir yang cantik.

Ada tiga tipe pekerja (baca rofesional dan penngusaha)
yang sering kita lihat dalam mensiasati kopi
dan cangkir kehidupann ini.

Pertama, pekerja yang sibuk mengejar pekerjaan,
jabatan yang akkhirnya hanya bertumpu pada kepemilikan
jumlah dan kualitas cangkir kehidupan.
Paradigmanya sangat sederhana,
semakin banyak cangkir yang dipunyai,
semakin bercahaya.
Semakin bagus cangkir yang dimiliki akan merubah
rasa kopi menjadi enak.
Fokus hidup hanya untuk menghasilkan kualitas
dan kuantitas cangkir.

Ini yang menyebabkan terus terjadinya
persaingan untuk menambah kepemilikan.
Sukses diukur dengan seberapa banyak dan seberapa bagus
apa yang dimiliki. Kala yang lain bisa membeli mobil mewah,
ia pun terpacu mendapatkannya.
Alhasil, tingkat stres menjadi sangat tinggi
dan tak ada waktu untuk membenahi kopi.
Semua upaya hanya untuk bagian luar,
sedangkan bagian dalam semakin ketinggalan.

Kedua, pekerja yang menyadari bahwa kopinya ternyata pahit
artinya hidup yang terasa hambar;
penuh kepahitan, dengki dan dendam; serta
tak ada damai dan kebahagiaan - mencoba menutupnya dengan
menyajikannya dalam cangkir yang lebih mahal lagi.

Pikirannya juga sangat mudah,
kopi yang tidak enak akan berkurang rasa tidak enaknya
dengan cangkir yang mahal.
Rasa kurang dicintai rekan kerja,
dikompensasi dengan mengadopsi anak asuh dan angkat.
Tak merasa diperhatikan,
dibungkus dengan memberikan perhatian pada korban gempa
di Yogyakarta. Tak menghiraukan lingkungan hidup,
ditutup halus dengan program environmental development
yang harus diresmikan pejabat
Kementerian Lingkungan Hidup.
Tak memperhatikan orang lain dengan tulus,
dibalut dengan program community development yang wah.

Kalau tidak hati-hati,
akan muncul pengusaha kaum Farisi yang munafik bagai
kubur bersih,
tapi di dalamnya sebenarnya tulang tengkorak yang jelek dan bau.

Ketiga, ada pula pekerja yang berkonsentrasi
membenahi kopinya agar lebih enak,
semakin enak dan menjadi sangat enak.
Tipe ini tidak terlalu pusing dengan penampilan cangkir.
Pakaian mahal dan eksklusif tidak mampu membuat borok jadi sembuh.
Makanan yang mahal tidak selalu
membuat tubuh jadi sehat,
malah yang terjadi acap sebaliknya.

Fokus pada kehidupan dan hidup menyebabkan
dia dapat santai menghadapi hari-hari yang keras.
Ia tak mau berkompromi dengan pekerjaan yang
merusak martabat, sikap dan kebiasaan.
Menyuap yang terus menerus dilakukan hanya akan membuat
dirinya tak mudah bersalah kala disuap.

Fokus pada kopi yang enak,
membuat ia tak mudah menyerah pada tuntutan pekerjaan,
tekanan target penjualan yang mengontaminasi karakternya.
Baginya, ini adalah kebodohan yang tak pernah dapat dipulihkan.

Profesor hidup lain pernah berpetuah,
"Take no thought for your life,
what you shall eat or drink, nor your body what you shall put on.
Is not the life more that meat
and the body than raiment?"
Kalau kita tidak sadar,
kita bakal terjerembap : mengkhawatirkann cangkir
padahal seharusnya kita fokus pada kopi.

Enjoy your coffee, my friend!









Kisah Jerry dan Pelurunya

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika.
Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya
hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya
kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan,
dia akan selalu menjawab,
" Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja,
sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran
ke restoran yang lain.Alasan mengapa para pelayan restoran
tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya.
Jerry adalah seorang motivator alami.
jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk,
dia selalu ada di sana , memberitahu karyawan tersebut
bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialaminya.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran,
jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya,
"Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang
yang berpikiran positif sepanjang waktu.
Bagaimana kamu dapat melakukannya?"
Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku,
aku punya dua pilihan hari ini.
Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik
atau memilih dalam suasana yang jelek.
Aku selalu memilih dalam suasana yang baik.

Tiap kali sesuatu terjadi,
aku dapat memilih untuk menjadi korban atau
aku belajar dari kejadian itu.
Aku selalu memilih belajar dari hal itu.

Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan,
aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka
atau aku dapat mengambil sisi positifnya.
Aku selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku.
"Ya, memang begitu," kata Jerry,
" Hidup adalah sebuah pilihan.
Saat kamu membuang seluruh masalah,
setiap keadaan adalah sebuah pilihan.
Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu
terpengaruh oleh keadaanmu.
Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk.
Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah
yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran:
membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi
dan dirampok oleh tiga orang bersenjata.

Saat mencoba membuka brankas,
tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi.
Para perampok panik dan menembaknya.
Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif,
Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan
beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya.

Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.
Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab,
"Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar.
Mau melihat bekas luka-lukaku?" Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya,
tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia
pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah
bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry.
"Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai,
aku ingat bahwa aku punya dua pilihan:
aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku.
Jerry melanjutkan, " Para ahli medisnya hebat.
Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh.
Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat
dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut.
Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'.
Aku tahu aku harus mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya.
"Disana ada suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry.
"Dia bertanya apakah aku punya alergi.
'Ya' jawabku. Para dokter dan suster berhenti bekerja
dan mereka menunggu jawabanku.
Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!'
Ditengah tertawa mereka aku katakan,
" Aku memilih untuk hidup.
Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter,
tetapi juga karena sikapnya hidupnya yang mengagumkan.
Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih
apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.
Satu hal yang benar-benar milikmu
yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu,
sehingga jika kamu bisa mengendalikannya
dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.









It's a good story......

Roy Angel adalah pendeta miskin yang memiliki
kakak seorang milyuner. Pada tahun 1940, ketika bisnis minyak bumi
sedang mengalami puncak, kakaknya menjual padang rumput
di Texas pada waktu yang tepat dengan harga yang sangat tinggi.

Seketika itu kakak Roy Angel menjadi kaya raya.
Setelah itu kakak Roy Angel menanam saham
pada perusahaan besar dan memperoleh untung yang besar.
Kini dia tinggal di apartemen mewah
di New York dan memiliki kantor di Wallstreet.

Seminggu sebelum Natal,
kakaknya menghadiahi Roy Angel sebuah mobil baru yang
mewah dan mengkilap.

Suatu pagi seorang anak gelandangan menatap
mobilnya dengan penuh kekaguman.
"Hai.. nak" sapa Roy
Anak itu melihat pada Roy dan bertanya "Apakah ini mobil Tuan?"
"Ya," jawab Roy singkat.
"Berapa harganya Tuan?"
"Sesungguhnya saya tidak tahu harganya berapa".
"Mengapa Tuan tidak tahu harganya,
bukankan Tuan yang punya mobil ini?"
Gelandangan kecil itu bertanya penuh heran.
"Saya tidak tahu karena mobil ini hadiah dari kakak saya"
Mendengar jawaban itu mata anak itu melebar dan bergumam,
"Seandainya....seandainya...."

Roy mengira ia tahu persis apa yang didambakan anak kecil itu.
"Anak ini pasti berharap memiliki kakak yang sama seperti kakakku."
Ternyata Roy salah menduga,
saat anak itu melanjutkan kata-katanya:
"Seandainya... seandainya
saya dapat menjadi kakak seperti itu....."

Dengan masih terheran-heran Roy mengajak
anak itu berkeliling dengan mobilnya.
Anak itu tak henti-henti memuji keindahan mobilnya.
Sampai satu kali anak itu berkata,
"Tuan bersediakah mampir ke rumah saya ?
Letaknya hanya beberapa blok dari sini".

Sekali lagi Roy mengira dia tahu apa
yang ingin dilakukan anak ini.
"Pasti anak ini ingin memperlihatkan
pada teman-temannya bahwa ia telah naik
mobil mewah." pikir Roy.
"OK, mengapa tidak", kata Roy sambil menuju arah rumah anak itu.
Tiba di sudut jalan si anak gelandangan
memohon pada Roy untuk berhenti sejenak,
"Tuan, bersediakah Tuan menunggu sebentar?
Saya akan segera kembali".
Anak itu berlari menuju rumah gubuknya yang sudah reot.

Setelah menunggu hampir sepuluh menit,
Roy mulai penasaran apa yang
dilakukan anak itu dan keluar dari mobilnya,
menatap rumah reot itu. Pada waktu itu ia mendengar
suara kaki yang perlahan-lahan. Beberapa saat kemudian
anak gelandangan itu keluar sambil menggendong adiknya yang lumpuh.

Setelah tiba di dekat mobil
anak gelandangan itu berkata pada adiknya:
"Lihat... seperti yang kakak bilang padamu.
Ini mobil terbaru.
Kakak Tuan ini menghadiahkannya pada Tuan ini.
Suatu saat nanti kakak akan membelikan mobil
seperti ini untukmu".

Bukan karena keinginan seorang anak
gelandangan yang hendak menghadiahkan
mobil mewah untuk adiknya yang membuat
Roy tak dapat menahan haru pada saat itu juga,
tetapi karena ketulusan kasih seorang kakak yang selalu ingin
memberi yang terbaik bagi adiknya.
Seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu.

Kisah ini diambil dari sebuah kisah nyata yang ditulis dalam sebuah buku
"Stories for the family's heart" by Alice Gray.









IKLAN
Anda mau menghasilkan uang dari internet ?? klik UANG













100 TOKOH



100 TOKOH



ANDA INGIN TAHU SIAPA 100 TOKOH PALING BERPENGARUH DALAM SEJARAH Oleh:Michael.H.Hart ??

klik 100 TOKOH




IKLAN
Anda mau menghasilkan uang dari internet ?? klik UANG













HUMOR AGAMA



KUMPULAN HUMOR AGAMA



KUMPULAN HUMOR AGAMA
Doa sebelum makan
Seorang mahasiswa Teologia ditraktir makan disebuah cafe
oleh kawan2 SMAnya dulu.
Setelah makanan tiba, mahasiswa itu melipat tangannya dulu
berdoa sebelum menyantap makanannya.
Teman2 lainnya meledeknya katanya ; " hare gene masih berdoa
sebelum makan....apa sekeluargamu punya kebiasaan seperti
ini setiap kali kamu mau makan?"
Jawab mahasiswa itu : " Ya nggak lah....anjing di rumah,
burung beo dan kucing adikku nggak berdoa"


Tuhan pengawas makanan
Pada acara retret di luar kota, setelah acara sesion 1
diselingi dengan rehat kopi.
Disisi meja terletak kue pukis dengan tulisan
"Silahkan masing-masing mengambil satu....Awas Tuhan mengawasinya.
Di meja yang lain ada kue kering dengan tulisan
" Silahkan ambil sesuka hatimu...Mumpung Tuhan sedang mengawasi kue pukis.
(Kiriman : Yudith - Jakarta)


awas tembok
Kebaktian dukacita untuk mengenang seorang istri yang
baru saja meninggal baru saja selesai.
Lalu beberapa orang diminta menggotong peti jenazah itu
menuju ke perkuburan. Tetapi, saat hendak keluar dari gereja,
tanpa disengaja, peti itu menyenggol tembok
dan jatuh terbanting dengan keras.
Para tamu terkejut semuanya, karena mereka mendengar
erangan dari dalam peti jenazah itu. Ternyata sang wanita
masih hidup dan bertahan hingga sepuluh tahun kemudian.
Nah, sepuluh tahun kemudian sang istri meninggal lagi.
Kebaktian dukacita berlangsung di tempat yang sama.
Saat selesai kebaktian, ketika peti itu hendak digotong
ke luar gereja dan menuju pemakaman, si suami beteriak-teriak,
"AWAS TEMBOK!AWAS TEMBOK!"


OMA MERI MARAH
Oma Meri baru saja datang dari Sulawesi mengunjungi anaknya di Jawa.
Saat hari Minggu, dia ke gereja. Di depan gereja dia
disambut penyambut tamu yang sedang bertugas.

"Anda mau duduk di mana, Oma?" tanya penyambut tamu itu dengan ramah.

"Oh, tentu saja di kursi paling depan," jawab oma Meri.

"Wah, Anda pasti tidak mau duduk di sana," kata si penyambut tamu.
"Pendeta kami kalau berkhotbah kadang membosankan dan bikin ngantuk."

"Anda tahu siapa saya?" tanya si tamu.

"Tidak."

"Aku ibunya pendeta yang kau maksud itu!" kata Oma Meri dengan marah.

"Anda tahu siapa saya, Oma?" tanya penyambut tamu dengan muka merah.

"TIDAK!"

Dengan wajah lega si penyambut tamu berkata, "Oh, syukurlah!"
(Kiriman : Evi)


ALKITABIAH

Suatu hari, seorang istri sedang bersiap menyantap
sepiring pisang goreng yang masih panas...
Suami : "Ma... bagi dong..."
Istri : "Ada tertulis = janganlah kamu meng-ingini
milik orang lain."
Suami : "Ada tertulis juga = berilah, maka kamu akan diberi."
Istri: "Hai pemalas, pergilah kepada semut dan
contohilah lakunya !"
Suami: "Ada tertulis : Kasihilah sesamamu
manusia..."
Akhirnya, dengan terpaksa sang istri menyerahkan
sebuah pisang goreng kepada suaminya...
Istri: "Nih, pergilah!! dan jangan berbuat dosa
lagi!!!!


Pendeta tidak datang
Dalam sebuah pertemuan keluarga, berlangsung hampir malam tiba dan
mendekati makan malam, namun sang tuan rumah gusar
karena tidak ada pendeta yang hadir.
Lalu ia mendekati MC dan katanya:
" maukah bapak pimpin doa ucapan syukur
karena tidak ada pendeta yang datang"
lalu sang MC mengajak jemaat berdiri dan katanya:
"Saudara sekalian mari kita mengucap syukur
karena tidak ada pendeta yang datang"
(Kiriman Yovie - Jakarta)


MENGHALALKAN DOSA
Setelah selesai kebaktian, disuatu LP, Pendeta Josef
berbincang bincang dengan para Narapidana yang ada.

Pendeta: "Badu, kenapa kamu dipenjara?"
Badu : "Mencopet, Pak Pendeta."
Pendeta: "Apakah kamu tidak tahu kalau itu dosa?"
Badu : "Tahu, Pak."
Pendeta: "Kenapa kamu lakukan itu?"
Badu : "Tujuan saya mendidik, Pak"
Pendeta: "Mendidik apa?"
Badu : "Mendidik supaya orang-orang berjaga jaga,
karena Tuhan akan datang seperti pencuri, karena itu
saya mendidik supaya orang-orang selalu berjaga jaga
dimanapun berada. Untuk itu,
barangnya saya copet agar mereka sadar, untuk tetap
berjaga jaga sampai Tuhan datang. Kasian kan mereka,
kalau Tuhan datang mereka tertidur?"
Pendeta: "Tetapi, apakah barang yang kamu ambil, kamu kembalikan lagi?"
Badu : "Itulah kelalaian saya, Pak."
Pendeta: "Bertobatlah kamu, karena kerajaan surga sudah dekat."
(Sumber : E-Humor)



LAGU ANEH

Pada hari minggu, Jerry pulang dari sekolah minggu dengan muka masam.
Sebagai mama yang baik, mamanya bertanya kepada Jerry:

Mama : "Kenapa Jer, pulang sekolah minggu bukannya ceria,
kok cemberut? Emangnya di sekolah minggu di ajarin apa??"

Jerry: "Tadi Jerry di ajarin lagu aneh."

Mama : "Lho, jangan gitu dong, lagu untuk Tuhan itu ndak ada yang aneh."

Jerry: "Habisnya, Jerry kan mau jadi Pilot, masak disuruh jadi lilin kecil."
(Sumber : E-Humor)



Doa seorang Slamet

Slamet masuk ke toko obat dan membeli sebuah kondom.
Dengan riang dia bilang kepada pemilik toko bahwa sebentar
lagi dia akan makan malam di rumah pacarnya. "Bapak kan tahu
sendiri, biasanya setelah itu kan ada kelanjutannya",
tambah slamet sambil menyeringai. Kondom pun berpindah tangan.
Baru beberapa langkah ke luar toko, dia kembali masuk.
"Saya minta satu lagi", katanya. "Adik pacar saya juga cantik.
Agak genit pula. Saya rasa dia juga naksir saya.
Siapa tahu malam ini saya mujur...". Kondom kedua berpindah tangan.
Slamet kembali masuk dan minta tambahan satu kondom lagi.
"Begini, ibunya juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih muda
dari usianya. Dan kalau duduk di depan saya,
dia selalu menyilangkan kaki.
Saya yakin dia juga tak keberatan kalau saya dekati...".
Dengan berbekal tiga kondom, Slamet datang ke rumah pacarnya
sambil tak putus bersiul. Sajian sudah siap.
Pacar Slamet, adik dan ibunya sudah menunggu.
Slamet pun langsung bergabung. Mereka menunggu sang ayah.
Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Slamet langsung
memimpin doa sambil menunduk dalam-dalam.
Yang lain-lain ikut menundukkan kepala.
Satu menit berlalu. Slamet makin khusuk berdoa.
Dua menit. Slamet terus komat-kamit -- cukup panjang
untuk sebuah doa sebelum makan.
Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik,
"Saya baru tahu , kamu ternyata sangat religius".
Sambil terus menunduk ,
Slamet menjawab dengan suara hampir menangis :
"Saya juga baru tahu ayah kamu yang punya toko obat ............"

(kiriman : Nathan - Jakarta)


Mengedarkan kolekte
Seorang pendeta bersama dengan puluhan penumpang pesawat
dalam perjalanan ke sebuah pulau, diterjang badai hebat sehingga
pesawat mulai oleng dan nyaris jatuh.
Lalu seorang pramugari mendekati pendeta itu dan berkata:
"Tolong pak pendeta, lakukan sesuatu agar kami selamat"
Jawab pendeta itu :" Apa yang harus saya lakukan?"
"lakukan seperti anda biasa di gereja" lanjut pramugari itu singkat.
Tak lama kemudian pendeta itu mengambil kantong sampah yang
ada dibelakang setiap kursi penumpang dan mengedarkannya
seolah mengedarkan kantong kolekte.
(Kiriman : Stefanus Rudyanto)


PENAKUT
Yoyo adalah anak penakut. Meskipun sering diberi tahu sama
bapaknya di dalam nama Tuhan Yesus kamu tidak perlu takut,
tetap saja Yoyo sering ketakutan. Bahkan ke kamar mandi pun
seringkali minta diantar oleh adiknya karena takut.

Pada suatu hari sekolahnya mengadakan acara kemah yang harus
Yoyo ikuti. Teman-teman sekolahnya tahu kalau Yoyo penakut
karena itu mereka sering menggodanya. Meski penakut Yoyo pun
merasa gengsi untuk mengakui. Pada suatu malam Yoyo pengen
ke kamar mandi. Karena malu kalau dikata-katai penakut,
Yoyo pun memberanikan pergi sendiri.
Dengan langkah ragu Yoyo paksakan untuk keluar kemah dan
melintasi kegelapan untuk ke kamar mandi.

Dalam perjalanan ke kamar mandi dia melihat sesuatu yang hitam
dan besar. Meski takut Yoyo ingat nasihat bapaknya, dan cepat-cepat dia
praktikkan. Dia pun menunjuk benda itu dan berkata:
"Dalam nama Tuhan Yesus, dalam nama Tuhan Yesus ...."
tapi kok sesuatu itu gak hilang-
hilang. Yoyo pun semakin gemetaran .... "Ah, aku coba lagi saja,"
batin Yoyo. "Dalam nama Tuhan Yesus! dengan tetap menunjuk.

Tiba-tiba ...

"Yo, itu patung, bukan setan. Gak akan hilang meski kamu tunjuk-tunjuk",
kata Rio teman Yoyo menahan tawa.

Yoyo pun tersipu malu, tenyata Rio juga akan ke kamar mandi
dan dari tadi sudah memperhatikan apa yang dilakukan Yoyo.

Ah ... menjadi penakut memang bikin malu ....

(Sumber : E-Humor)


DOA CALON PENDETA
Ada seorang calon pendeta disuruh mendoakan temannya yang
pada saat itu sedang putus cinta. Dengan semangat ia langsung mendoakannya.

"Baiklah, mari kita berdoa bersama"
(begitulah ajakan calon pendeta kepada semua orang yang ada di tempat itu).

Ketika calon pendeta sedang berdoa, tiba-tiba saja
terdengar suara orang terjatuh. Semakin semangat ia berdoa
dan semakin kencang pula ia mengeluarkan kata-kata doa.

"Asyik, ini adalah pengalaman pertama saya mendoakan orang
dan orang itu diurapi" (pikirnya dalam hati). Lama-kelamaan suasana menjadi
sunyi senyap dan terdengar sedikit suara tangisan.
ia mengakhiri doanya dengan perkataan "Amin."

Lalu ia membuka mata dan bertanya dengan perasaan senang,
"Lho kenapa menangis, di mana yang lain?"

Yang ada di tempat itu menjawab,
"Pak... yang Bapak doakan tadi minum racun."
(sumber : E-Humor)


MILIKNYA TUHAN
Seorang pria yang adalah jemaat bertemu seorang pendeta
yang adalah gembala sidangnya di jalan. Bapak pendeta
yang baik ini pun berinisiatif untuk mengajak jemaatnya ini
makan malam. Setelah makan malam selesai, Pak pendeta pun
dengan gembira membayar tagihannya.
Sebelum mereka berpisah, terjadi percakapan singkat diantara mereka.

Jemaat: "Pak Pendeta, saya tidak akan berterima kasih untuk
makanan yang sudah Bapak belikan."

Pak Pendeta: "Lho, memang kenapa?"

Jemaat: "Karena semua yang Bapak Pendeta punya
sebenarnya adalah milik-Nya Tuhan!"

Pak pendeta pun hanya senyum kecil tanpa meresponi
perkataan jemaat tersebut. Mereka bersalaman dan berpisah.
Suatu waktu mereka bertemu lagi di jalan. Terdorong rasa lapar,
jemaat ini berinisiatif untuk mengajak Pak Pendetanya ke
restoran yang sama untuk makan malam.

Jemaat: "Bapak Pendeta, saya lapar nih, kita ke restoran
yang kemaren kita kunjungi lagi yuk?"

Pak Pendeta pun berpikir sebentar. Lalu dengan senyum
ramahnya dia pun menjawab.

Pak Pendeta: "Maaf ya Bapak, karena uang dan segala yang
saya miliki adalah milik Tuhan, jadi saya
akan tanya Tuhan dulu apakah boleh saya
makan di restoran itu lagi bersama Bapak."

(Sumber : E-Humor)



APA YANG KAU KERJAKAN DI GEREJA?
Istri: "Apakah engkau melihat topi yang dipakai oleh Bu Sasongko?"
Suami: "Tidak."
Istri: "Apakah engkau melihat pakaian baru yang dikenakan Helen?"
Suami: "Tidak."
Istri: "Kalau begitu, apa yang kau kerjakan di gereja ini?"

(Sumber : E-Humor)


BAHTERA NUH II
Kerbau betina: "Wah, kita pasti sedang tersesat."
Kerbau jantan: "Apa iya?"
Kerbau betina: "Lihat saja, tidak ada yang sama dengan kita."

BAHTERA NUH III
===============

Guru : "Sebutkan kebun binatang terlengkap!"
Murid: "Bahtera Nuh, Bu!"
(Sumber: E-Humor)


MENUMPUK BARA API
Seorang ibu tersedu-sedan mengadu kepada pendetanya,
karena mendapat perlakuan tidak senonoh dari suaminya yang
ringan tangan. Percekcokan selalu mewarnai kehidupan keluarga itu.

Maka, pendeta pun bertanya, "Sudahkah Ibu menumpukkan bara
api di atas kepalanya?" (Maksud pendeta adalah membalas kejahatan dengan
kebaikan/kasih seperti dalam Roma 12:20).

Tetapi, rupanya ibu itu salah paham. Maka dengan antusias
dan spontanitas sambil mengusap air mata ibu itu berkata,
"Kalau bara api sih belum pernah, tapi kalau kopi panas, sering ...."

(Sumber : E-Humor)



BANTUAN
Suatu desa sedang tertimpa musibah banjir. Di dekat desa itu
ada sebuah gereja besar dan megah yang beberapa
jemaatnya adalah warga desa tersebut.

Seorang wartawan yang meliput musibah itu
mewawancarai pendeta gereja tersebut.

Wartawan: "Bantuan apa yang telah gereja ini berikan
untuk desa yang tertimpa musibah?"

Pendeta : "Doa!"
(Sumber : E-Humor)



Lebih baik memberi dari pada menerima
Seorang kaya namun pelit agak gusar setelah mendengarkan
khotbah dari pendeta yang mengulas firman
"Lebih baik memberi dari pada menerima".
Lalu dia mendekati pendeta setelah kebaktian selesai, dan katanya.
"Apakah khotbah pak pendeta tadi ditujukan pada saya?"
"Oh...tentu tidak pak, bukankah ayat tadi untuk
semua orang?" jawab pendeta datar
"Asal bapak tahu saja...saya selalu menerapkan ayat tsb.
pada setiap pekerjaan saya" sahutnya sedikit meninggi.
" Syukurlah...puji Tuhan,
ngomong-ngomong pekerjaan bapak apa?" tanya pendeta.
" Saya petinju pak"jawabnya sambil berlalu
(Kiriman : Aloysius Hendratmo)


TIDAK BOLEH MINTA BANTUAN
"Iis, sebelum mengerjakan tes, jangan lupa berdoa dahulu,"
nasihat ibu pada suatu malam.

"Baik, Bu. Tetapi mengapa aku harus berdoa?" tanya Iis

"Ya untuk minta bantuan Tuhan agar kamu dapat mengerjakannya
sehingga mendapat nilai yang bagus," jawab sang ibu sambil membelai lembut
rambut putri kesayangannya.

Ternyata hasil tes Iis jelek. "Iis, mengapa nilai tesmu jelek?"
tanya ibunya. "Apa engkau tidak berdoa?"

"Tidak, Bu, karena dilarang oleh Pak Guru."

"Masa sih, Pak Guru melarangmu seperti itu?"

"Ya, Bu. Kalau tes, kita tidak boleh minta bantuan siapa pun.
Jadi, aku tidak berdoa dan minta bantuan kepada Tuhan," jawab Iis polos.
(Sumber : E-Humor)



Ibu Mamat
Istri Pak Mamat suka sekali bernyanyi. Dia memutuskan untuk
bergabung dalam kelompok paduan suara gereja.
Semenjak itu Dari hari ke hari ibu
Mamat terus latihan bernyanyi. Entah itu di dapur,
di kamar mandi,saat menyapu, saat akan tidur, dan kapan pun juga.

Pak Mamat hanya diam saja. Hanya saja kalau isterinya
sudah mulai menyanyi saat dia sedang ada di rumah,
Pak Mamat akan langsung keluar
dari rumah atau sekadar melongokkan kepalanya ke luar jendela.

Lama-lama ibu Mamat tersinggung dan suatu hari bertanya,
"Kenapa to,Pak? Ndak suka dengar aku nyanyi ya?"

Pak Mamat dengan nada lembut menjawab, "Bu ne,
aku suka kok kamu nyanyi. Aku hanya sengaja
menampakkan diri di luar rumah saat kamu
nyanyi agar tetangga tidak nuduh kalau kita lagi berantem!"



TAKUT TUHAN YESUS

Robert, seorang murid Sekolah Minggu yang setia,
namun pada suatu hari Minggu ia tidak datang ke
Sekolah Minggu. Ibunya tentu saja heran.
Maka terjadilah percakapan berikut.

Ibu : "Nak, mengapa kamu tidak ke Sekolah Minggu?"
Robert: "Saya takut, Bu."
Ibu : "Takut sama siapa?"
Robert: "Takut sama Tuhan Yesus."
Ibu : "Mengapa takut? Tuhan Yesus 'kan baik dan senang kepada anak-anak."
Robert: "Tidak, Bu! Kata Bu Guru kita mesti takut sama Tuhan Yesus."
(Sumber : E-Humor)



Asyik di Bandung
Seorang ibu terheran-heran ketika mendapati rekannya
sesama jemaat di gereja selalu mengunjungi gereja GKI
di Taman Cibunut kalau kebetulan lagi ke Bandung.
Sehabis kebaktian mereka mendapati rekan-rekannya di halaman gereja.
Mimin :" Erna....kamu kalau lagi ke Bandung suka ke gereja mana?"
Erna:" Aku sekeluarga..juga teman-teman, tentu ke GKI Taman Cibunut"
Mimin:"Emangnya kenapa? Khan ada yang deket....kok cari yang jauh"
Erna:" Emang ke sana asyik....enak kok"
" Asyik dan enak kotbahnya ya?" tanya Mimin lagi
" Anu kok....siomay nya yang enak" jawabnya polos.
(Pengirim : Erna - Jakarta)


Adam & Hawa
Sepulang dari gereja Steven dan Andika
berbincang-bincang tentang "Adam dan Hawa"
Andika : Stev, lu tau apa yg dilakukan Hawa setelah bangun pagi ?
Steven : Yg pasti dia ke taman untuk memetik buah yg menjadi sarapan Adam.
Andia : Salah!!! yg Pasti Hawa langsung menghitung Jumlah rusuk Adam.
Dia takut kalau-kalau Tuhan menciptakan Wanita lain


ANAK BERTANYA

Si kecil Yuli bertanya, "Ma, dari mana sih bayi datang?"

"Burung bangau yang bawa, Nak," jawab ibunya sekenanya.

"Ma, siapa yang menjaga rumah kita dari perampok?" tanya Yuli lagi.

"Polisi, sayang."

"Trus kalau rumah kita kebarakan siapa yang bakal nyelamatin kita?"

"Pemadam kebakaran, donk!" jawab ibunya sambil tersenyum.

"Ma, nanya lagi ya .... Dari mana sih kita dapat makan?"

"Pak tani."

"Mama ...," gumam Yuli penuh keraguan.

"Ya, sayang?"

"Kalau gitu ... Papa buat apa, Ma?"



Diambil hati
Pada suatu siang yang terik, ada seorang lelaki berteduh di halte
sambil terus mengeluh pada Tuhan.
"Ya Tuhan, coba seandainya panas yang terik ini berganti dengan
hujan yang deras" kata lelaki itu.
Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya disertai angin
yang kencang dan kilat yang bersahutan.
Lelaki itu pun berkata" Ya Tuhan, segitu aja koq diambil hati..."
(Kiriman : Tony)


BUAH BESAR

Suatu saat ada seorang pejalan kaki yang kelelahan.
Dalam perjalanannya ia menemukan pohon rambutan yang sedang
berbuah dan beristirahalah ia disana.

Ketika ia melihat buah rambutan itu, ia menghadap ke langit
dan berkata, "Tuhan tidak adilkah Engkau,
masa buah seenak ini cuman kecil-kecil."
Habis ngomel-ngomel sama Tuhan, ia pun tertidur.

Ketika ia tertidur tiba-tiba jatuh satu buah
rambutan tepat di kepalanya dan terbangunlah ia.
"Wah-wah habis kepalaku kalo buahnya
besar kaya kelapa!" (Sumber : E-Humor)



Suami goblok
Setelah pulang dari gereja istri yang dongkol lantaran
ditinggal terus waktu jalan berdua ngomel begini:
"Dasar suami goblok tidak romantis....udah gajinya kecil,
anak orang miskin..udik lagi" katanya sembari membuang sepatunya.
Suaminya juga tidak kalah sengitnya katanya,
sembari ikut buang sepatunya.
" hanya istri yang pandir yang mau bersuamikan orang goblok"
(Kiriman : Yudha Adiguna)


Kecewa sama Tuhan
seorang yang setiap minggunya pergi kegereja, suatu saat
tidak pergi ke gereja. dia merasa klo dia melanggar
larangan-Nya malapetaka akan menimpanya. memang betul
juga hari itu jg dia berkelahi dengan istrinya, setelah
berkelahi dengan istrinya dia berdoa, ya Tuhan ampunilah
dosa-dosaku karena aku tidak pergi kegereja pada
hari ini itulah isi doanya. namun masalah itu tidak
cukup untuk hari itu sesaat sesudah ia selesai bertengkar
dengan istrinya, kemudian tetangganya mendatangi rumahnya
dengan membawa sebuah golok ditangan, "keluar kau monyet,
lihat anakmu memukuli anakku dasar manusia yang tidak
tahu mengajari anak" anakmu menghajar anakku maka ayah
anakku akan menghajar ayah anakmu" demikian kata tetangganya.
Tapi karena ia merasa malas untuk melayani pertengkaran itu
akhirnya ia memutuskan untuk cabut lewat pintu belakang,
ia pergi ke sebuah danau untuk menenangkan diri, ia hendak memancing,
dia ingin melupakan semua kejadian yang terjadi dirumahnya
bahkan masalah dengan tetangganya yang belum tuntas.
sesampai di danau ia memancing, namun matahari sudah
mulai menyembunyikan dirinya ke ufuk barat, namun dia
belum mendapat seekor ikanpun. akhirnya ia berdoa" Tuhan
kamu kejam dan tidak sportif, mengapa persoalan didarat
kamu bawa ke tengah danau? kamu memang tidak jantan!!!!!. (Kiriman : Jay)

Pergi ke neraka
Suatu hari, pendeta khotbah. Beliau slalu memperhatikan
salah satu jemaat yang selalu tidur saat penyampaian firman. t
iba-tiba dgn keras, pendeta itu berkata:"siapa yang
ingin ke neraka, berdirilah!".
Dengan spontan jemaat itu berdiri. Semua jemaat tertawa terbahak-bahak.
"saya tidak tahu yang bapak pendeta katakan barusan,
tapi yang saya tahu hanya saya dan pak pendeta yang berdiri"
kata jemaat itu nggak mau kalah.


Doa makan
Kemarin saya dan istri mengundang beberapa orang untuk makan
malam di rumah. Istri saya pun sejak pagi sudah mempersiapkan
segala makanannya. Ketika semua tamu telah datang,
ia menyuruh anak kami yang berusia 6 tahun untuk
memimpin doa sebelum makan.
"Ayo Nak, kamu yang pimpin doanya"
"Tapi Bu, doanya ngomong apa?" jawabnya.
"Katakan saja apa yang biasanya Ibu katakan," kata istri saya.
Putri kami itu segera melipat tangan dan berkata ...
"Ya Tuhanku, kenapa sih saya harus mengundang orang-orang ini makan malam?"



TARIF KHOTBAH
Di suatu hari Minggu yang cerah, seorang pendeta
memberi pengumuman pada jemaatnya.

"Saudara-saudariku yang terkasih, sebelum memulai
khotbah saya memberitahukan bahwa saya memiliki 3
jenis pilihan khotbah. Yang pertama, khotbah seharga 1 juta lamanya 5 menit,
khotbah seharga 500 ribu lamanya 30 menit
dan khotbah seharga 100 ribu lamanya 1 jam penuh.
Sekarang kantong kolekte akan dijalankan dan kita akan lihat
khotbah mana yang akan saya berikan."

(Sumber : E-Humor)

GURU YANG PERHATIAN

Beni kecil baru pulang dari hari pertamanya bersekolah dan berkata,
"Ma, bu guru tadi tanya apa aku punya adik atau kakak
yang akan sekolah di situ juga."

"Wah, baik sekali, ternyata ibu guru sangat perhatian ya,
dengan kamu dan keluargamu, terus gimana sayang?
Kamu bilang kan kalau kamu anak
tunggal? Bu guru jawab apa?"
"Oh, bu guru cuma bilang 'Puji Tuhan'!" kata Beni.
(sumber : E-Humor)

Meninggal dengan tenang
"dokter, bagaimana kondisi kesehatan saya?" tanya seorang kakek.
"Denyut nadi anda berdenyut stabil, jantung berdetak teratur,
tekanan darah normal, gula darah dan kolesterol masih baik.
puji Tuhan, anda akan meninggal dunia dalam keadaan sehat"
tanggap sang dokter.??? (Kiriman Andi Wowo)



Orang Kudus
Aku ditanya oleh kawanku,siapa nama atlit yang paling suci.
Porsigal:siapa atlet Indonesia yang paling suci saat ini.
Putra P :Boaz Solossa.
Porsigal:salah,yang benar Liem Swie King.
Putra P :lho kok Liem Swie King......?.
Porsigal:iya dia seperti Tuhan Yesus,dia khan orang Kudus.
Putra P :.......ggggoolllllll...................

(Kiriman : Putra Prima)


DOA SEBELUM TIDUR

Seorang guru Sekolah Minggu sedang mengobrol dengan
salah satu muridnya yang baru berusia 6 tahun.

"Ibumu selalu berdoa untuk kamu tiap malam? Baik
sekali Ibumu .... Gimana coba doanya?"

Anak itupun menyahut,
"Terima kasih Tuhan, akhirnya dia di tempat tidur ...."

(Sumber : E-Humor)


BERDOA DULU
Pendeta Daniel mempunyai seorang anak perempuan berusia
5 tahun yang sedang suka-sukanya bertanya apa saja.
Pada suatu hari, putrinya yang
bernama Eli itu kembali bertanya padanya.

"Pa, kenapa sih Papa kalo mau khotbah selalu diam
dan nunduk dulu sebentar?"

"Ah, Nak ...," kata pendeta Daniel sambil tersenyum
dan bangga karena ternyata putrinya juga selalu memperhatikan
khotbah khotbahnya, "Papa menunduk sebentar karena
minta tolong dulu sama Tuhan biar Papa bisa
menyampaikan khotbah dengan baik ...."

Sambil berpikir sebentar, Eli pun menjawab, "Tapi, kenapa kok Tuhan
tetap nggak mau menolong Papa?"
(Sumber: E-Humor)



Bukan pendeta
Seorang laki-laki sedang mengendarai mobilnya ketika
tiba-tiba saja mobilnya mogok tepat di depan sebuah biara.
Hari sudah gelap dan biara itu berada di sebuah pegunungan.
Lelaki itu memutuskan untuk masuk ke biara untuk meminta pertolongan,
maka diketuknya pintu biara dan ia berkata kepada para pendeta
yang membukakan pintu, "Maaf permisi, mobil saya mogok,
dan hari sudah malam, apakah saya boleh menginap disini satu malam saja!"

Para pendeta itu dengan ramah menyambutnya, menyediakan makanan,
bahkan memperbaiki mobilnya. Ketika si lelaki itu
sudah hampir tertidur, tiba-tiba didengarnya suara yang sangat aneh.

Keesokan paginya dia bertanya ke para pendeta mengenai
suara aneh yang didengarnya semalam. Tapi mereka berkata,
"Maaf kami tidak dapat memberitahukan anda, sebab anda bukan pendeta".
Si lelaki agak kecewa, tapi bagaimanapun dia tetap
berterima kasih dan kembali meneruskan perjalanannya.

Beberapa tahun kemudian, lelaki yang sama mengalami
kejadian yang sama pula, kendaraannya mogok di depan
biara yang sama. Para pendeta kembali menyambutnya dengan
sangat ramah, menyediakan makanan dan memperbaiki mobilnya,
ketika si lelaki hampir tertidur, dia kembali mendengar suara
aneh yang sama seperti yang di dengarnya beberapa tahun lalu.

Maka keesokan paginya lelaki itu kembali bertanya pada para
pendeta dan kembali pula pendeta-pendeta itu berkata,
"Maaf kami tidak dapat memberitahukan anda, sebab anda bukan pendeta".

Si lelaki benar-benar penasaran, lalu dia menjawab,
"Okey ....okey saya sudah tidak tahan lagi, kalau satu-satunya
cara untuk tahu suara apa yang saya dengar itu adalah dengan
menjadi pendeta, baiklah, tolong beritahu
saya bagaimana caranya menjadi pendeta!"

Salah seorang Pendeta menjawab, "Kamu harus berkeliling dunia
dan sekembalinya, kamu harus bisa memberitahu kami berapa
persisnya jumlah daun dan jumlah butiran pasir di bumi ini,
jika kamu sudah berhasil mendapatkan jumlah itu,
maka kamu akan menjadi pendeta."
Maka si lelaki itu melaksanakan tugasnya, setelah empat
"Saya sudah berkeliling dunia dan telah menghitung sepanjang
perjalanan saya, saya juga terus bertanya kepada setiap orang
yang saya jumpa, terdapat 145.236.284.232 helai daun
dan 231.281.219.999.129.382 butir pasir di bumi ini."

Para pendeta menjawab, "Selamat, kamu sekarang adalah seorang pendeta,
oleh karena itu kami akan menunjukkan pada kamu jalan
menuju suara yang kamu dengar dahulu."

Para pendeta membimbing lelaki itu ke sebuah pintu kayu,
lalu pimpinan pendeta berkata,
"Suara itu berasal persis di balik pintu ini."

Si lelaki meraih pegangan pintu, namun ternyata pintu itu

terkunci, lalu dia berkata, "Ini lucu, tapi saya lagi tidak
ingin bercanda, tolong berikan saya kuncinya."

Pemimpin pendeta memberikan kunci, lalu lelaki itu membuka pintu.
Dibalik pintu kayu ternyata ada pintu lain, sebuah pintu batu,
kembali si lelaki meminta kunci, pendeta memberikan kunci,
dan si lelaki membuka pintu, dan ternyata dibalik pintu batu,
masih ada pintu yang lain, sebuah pintu dari emas,
kembali si lelaki meminta kunci, membuka pintu,
lalu menemukan pintu yang lain, yaitu yang terbuat dari perak,
begitu terus yang terjadi, pintu dari permata,
pintu dari perunggu, pintu tembaga....
hingga akhirnya para pendeta berkata,
"Ini adalah kunci terakhir untuk pintu yang terakhir."

Lelaki itu akhirnya lega setelah capai dengan penantian.
Dibukanya pintu terakhir yang terbuat dari tanah liat,
menyentuh pegangan pintu dan terpana luar biasa begitu
melihat sumber suara yang telah membuatnya penasaran bertahun-tahun.

Tahukah anda sumber suara tersebut?, dengan sangat terpaksa
saya tidak dapat mengatakan pada Anda, karena Anda bukan seorang pendeta!.
Sekali lagi Maaf..! (Kiriman : Riky)



HADIAH ULANG TAHUN
Ulang tahun yang lalu, si kecil Evi baru saja mendapat 2 hadiah.
Dari ayahnya ia mendapat sebuah arloji sementara dari ibunya, sebotol
minyak wangi. Ia pun girang bukan kepalang. Kebetulan
pada malam ulang tahunnya itu juga keluarganya mengundang
bapak pendeta untuk makan
malam bersama. Evi sudah tak sabar ingin memberitahu pak
pendeta tentang kedua hadiahnya itu. Tapi ibunya mengingatkan supaya ia
menceritakannya setelah selesai makan malam saja.

Dasar Evi yang selalu tak sabaran, di tengah makan malam
berlangsung,ia pun pelan-pelan mendekati pak
pendeta sambil tersenyum berbisik,
"Pak Pendeta ... kalau dengar ada bunyi kecil dan bau wangi,
itu aku lho ....! (Sumber : E-Humor)



GADO-GADO

Seorang pemuda yang akan berangkat ke ladang misi
berpamitan pada Pendetanya, "Pak, minta doa. Besok
saya akan pergi ke ladang misi."

"Pergilah, Nak. Hati-hatilah di negeri orang. Kau
harus pandai bergaul, supaya banyak menenangkan jiwa," nasihat pak pendeta.

"Bagaimana resepnya, Pak?" tanya sang pemuda.

"Ya, jika kau bertemu dengan tukang tahu, bicaralah soal tahu.
Jika bertemu dengan tukang lontong, bicaralah soal lontong,
dan jika bertemu dengan tukang sayur, bicaralah soal sayur."

"Bagaimana, jika bertemu dengan ketiganya, Pak?"

"Ya, bicara saja soal gado-gado, Nak...."
(Sumber : E-Humor)


SELAMATKAN KAMI!
Sepasang suami isteri berhasil selamat saat kapal pesiar
yang mereka tumpangi karam. Mereka berdua adalah
sepasang suami isteri yang kaya
namun terkenal dengan kekikirannya.

Di tengah ketakutan, sang suami berseru kepada Tuhan,
"Tuhan! Jika Engkau selamatkan kami dari pulau ini, aku akan
berikan seluruh hartaku untuk pelayanan gereja, orang-orang miskin,
hamba-hamba Tuhan, dan lain-lain. Selamatkanlah kami Tuhan!"

Sang isteri lalu meresponi, "Husshhh ... Papa ...
janjinya kok boros amat ... kenapa semua harta kita?
Nanti kita jadi miskin donk!!"

Sang suami lalu berbisik di kuping isterinya, "Ssstt! Kamu diam saja,

aku cuma mboongin Tuhan kok supaya Dia mau selamatin kita!!"
(Sumber : E-Humor)


SUMBANGAN

Bu Endah sedang kecapekan dan depresi karena mengurus 4
orang anak majikannya yang masih kecil-kecil.
Tiba-tiba pintu rumah diketuk, dan
ternyata ada Ibu Amal, seorang aktivis gereja.
Dia datang membawa map sambil berkata,
"Sore Bu, maaf, begini nih, gereja kami kan sedang
berencana membangun sebuah tempat penampungan anak-anak.
Nah, barangkali ibu mau membantu menyumbangkan
sesuatu untuk rumah penampungan tersebut...?"

"Oh ... ada!" kata Bu Endah dengan pandangan kesal,
"Saya mau menyumbang 2 anak laki-laki, 1 balita dan 1 bayi,
atau paling tidak salah satunya."

(Sumber : E-Humor)


ANAK BAIK

Suatu kali Evi kecil pulang dari main, dan langsung minta
seribu rupiah pada ibunya, katanya sih buat
diberikan pada nenek tua yang ia
lihat di taman tadi.

Ibunya tentu sangat bangga melihat si Evi yang biasanya
bandel itu ternyata murah hati.
Tanpa ragu, uang seribu rupiah pun diberikan.

"Ini, Nak ...," kata sang ibu. "Tapi memangnya,
nenek tua itu sudah tidak bisa kerja lagi, ya?"

"Ah, dia kerja kok, Bu!" kata Evi,
"nenek itu kerja jualan permen di taman."
(Sumber : E-Humor)



HARAP MAJU

Seorang pendeta dijadwalkan akan memimpin upacara
pemberkatan nikah setelah kebaktian Minggu.

Ketika kebaktian akhirnya selesai, ia pun akan
memanggil pasangan yang akan dinikahkan itu.
Namun, pak pendeta tersebut tiba-tiba lupa nama
pasangan yang akan menikah itu, jadi ia pun berkata,
"Yang mau menikah, tolong maju ke depan ...."

Dan segera, empat gadis, tiga janda,
empat duda, dan enam pemuda berebut maju ke depan.




TOBAT
Badu sedang ngobrol dengan Budi tentang pendeta
yang pernah khotbah di gerejanya.

Badu : "Bud, pernah ada pendeta yang sangat
disiplin sekali diundang khotbah di gerejaku."

Budi : "Disiplinnya gimana?"

Badu : "Dia gak suka sama jemaat yang suka datang terlambat.
Padahal anggota gerejaku kebanyakan para pebisnis
yang suka lelet datang ke gereja. Sebelum khotbah
dia minta kepada majelis untuk menutup semua pintu
masuk agar yang terlambat tidak bisa masuk.
Pendeta itu mungkin berpikir agar anggota jemaat bisa
bertobat dan bisa disiplin dalam bergereja."

Budi : "Wahhh ... bagus tuhh ... jarang lho ada pendeta
tegas kaya gitu. Trus gimana hasilnya?"

Badu : "Iyaa ... lhoo ... gak hanya jemaat yang bertobat ...
tapi juga majelisnya .... Mereka tobat dan gak akan mau undang
pendeta itu khotbah lagi ... hi hi hi hi ....!"
(Sumber :E-Humor)


JANGAN BERISIK!
Sebelum mengakhiri kelasnya, guru Sekolah Minggu
bertanya kepada murid-muridnya.

Guru : "Kenapa kalo di gereja kita tidak boleh berisik?"

Murid: "Karena di gereja ada yang lagi tidur."

Bonceng Tiga

seorang polisi sedang tugas malam, tiba-tiba lewat pak pendeta,
polisi langsung memberhentikan motor pak pendeta.
pendeta : apa salah saya..?
polisi : (polisi jadi bingung karena tidak ada kesalahan)
polisi : Kesalahan anda adalah berjalan sendirian didalam kegelapan..
pendeta : saya tidak pernah sendiri
Tuhan Yesus dan bunda Maria selalu bersama saya..
polisi : Naa..ah, kamu bonceng tiga ya.........
pendeta : hach...
(Kiriman : Iwan)



ALASAN-ALASAN
Ada aja alasan untuk tidak datang ke gereja.
Kalau kita menyebutkan beberapa alasannya dan
mengaplikasikannya ke dalam satu kegiatan
penting kita sehari-harinya, seperti makan,
alasan-alasan itu akan terlihat
seperti ini: ==> "makan" sama dengan "ke gereja".

1. Saya tidak suka "makan" seperti anak kecil.
2. Orang yang setiap saat "makan" adalah
orang munafik karena sebenarnya mereka tidak lapar.
3. Ada banyak macam jenis "makanan",
saya tidak bisa memilih yang mana yang bisa harus saya pilih.
4. Saya sudah terbiasa "makan",
sekarang saya sudah bosan dan memutuskan untuk berhenti.
5. Saya hanya "makan" di saat-saat tertentu,
seperti saat Natal atau Paskah.
6. Tidak ada satu pun teman yang mau "makan" dengan saya.
7. Saya akan mulai "makan" saat sudah beranjak tua.
8. Saya tidak punya waktu untuk "makan".
9. Saya tidak percaya bahwa "makan"
dapat membuat manusia sehat. Itu hanya mitos belaka.
10. Saya akan "makan" hanya jika saya punya uang.
(Sumber : E-Humor)



ALI DAN BABA
Ali punya masalah dengan pernikahannya dan selalu mencoba mencari
cara untuk melepaskan diri dari masalah tersebut.

Suatu hari Ali dan Baba sedang ngobrol. Baba menasihatinya,
"Kamu harus tahu, tidak jarang Tuhan memakai
isteri kita untuk menyampaikan kehendak-Nya."

Dengan wajah setengah tidak terima dan setengah
ingin tertawa Ali berkata, "Wow! Aku kok gak nyangka ya,
Tuhan memakai bahasa seperti itu!"
(Sumber : E-Humor)


Kotbah belum selesai
Pada saat persiapan untuk berkhotbah di gereja,ada seorang pendeta muda
sedang meminta arahan dari seorang pendeta tua(Romo).
Dan sebagai pimpinan,pendeta tua itupun segeralah memberi
masukan masukan bahan khotbahnya sebagai berikut:
Pendeta tua :khotbahmu haruslah memikat orang banyak.
Pendeta muda:apa contohnya Romo...?.
Pendeta tua :dan saat saat terindah dalam hidup saya,
yaitu pada saat berada dipelukan wanita bukan istri saya.
Dia itu adalah"ibuku".....Bagaimana dengan contoh khotbah itu....?.
Pendeta muda :ya itu sangat menarik untuk bahan khotbahku.
Dan Pendeta muda lalu pergi ke mimbar gereja,untuk segera berkhotbah.
Tapi apa yang terjadi pada saat dia asyik asyik nya berkhotbah,
ternyata dia lupa akan terusan dari kata kata tadi
waktu dia minta pengarahan Romonya.
Pendeta muda :para hadirin sekalian,dan saat saat yang
paling terindah dalam hidup saya adalah saat berada dalam
pelukan wanita lain yang bukan istri saya.Anda -2 dengar semua,
dan itulah saat saat terindah dan berkali-kali saya dipeluknya.
Tetapi maaf,saya lupa,dia..3x,dia siapa ya....?.
Hadirin :............???????????????????.................
(Kiriman : Ratih P.)



Pelayanan gratis
Suatu hari seorang Dokter gigi asal Amerika yang sudah
lama praktek,suatu hari dia membuka praktek untuk pelayanan Tuhan.
Pas saat itu ada 3 orang yang antri untuk periksa,
mereka berasal dari negara Inggris, India dan Indonesia........
Dokter itupun lalu memeriksa gigi satu persatu dari mereka:
Dokter :anda dari mana dan sakit gigi yang mana...?.
Inggris:saya dari London,sakit gigi karena bolong.
Dokter :baik akan saya tambal dan mudah-an cepat sembuh.
Inggris:berapa biaya yang harus saya bayar,Dok....?.
Dokter :saya sedang melayani Tuhan,gratis untuk anda.
Inggris:terima kasih Dok,besok saya kirim poster Beckham.
Dokter :terima kasih,dan berikutnya anda dari mana...?.
India :saya dari India Dok,gigi graham saya bengkak.
Dokter ;baik saya obati,juga gratis untuk anda.
India :terima kasih Dok,besok saya kirim film-2 India.
Dokter :terima kasih buat anda,siapa berikutnya....?.
Indonesia:saya dok,mau pasang gigi palsu biar lebih pede.
Dokter :baik saya pasangkan giginya,juga gratis buat anda.
Indonesia:terima kasih dok,besok saya ajak teman 1 kantor.
Dokter :..............????????????????................
(Kiriman : Sidik Hadi Prayitno)


MENGAMPUNI DAN MELUPAKAN
Waktu baru aja nikah, Pak Rudy bikin kesalahan besar
terhadap Yuli,isterinya. Yuli marah banget.
Tetapi Rudy dengan memohon maaf yang
sebesar-besarnya ... dan Yuli mau memaafkannya.

Walaupun begitu, dari hari ke hari,
Yuli selalu aja menyinggung masalah itu.

"Yuli sayang," kata Rudy suatu hari karena sudah
tidak sabar dengan sindiran Yuli,
"kenapa sih masalah itu diungkit-ungkit terus?
Komitmenmu kan 'mengampuni dan melupakan'?"

"Siapa yang bilang aku tidak mengampuni dan melupakan?"
jawab Yuli,"Aku tuh cuman gak mau kamu
lupa kalau aku adalah seorang isteri yang
mengampuni dan melupakan!"


(Sumber : E-Humor)



PENAMPILAN
Seorang tua, bekas pendaki gunung, baru saja pindah ke sebuah kota.
Pada suatu minggu dia masuk ke gereja terbesar di kota itu.
Pakaian pak tua itu bersih, tetapi dia mengenakan celana jeans,
kaos tidak berkerah, bertopi, berjaket kulit, dan bersepatu kets
yang tidak bisa dibilang masih bagus.

Seluruh jemaat yang sudah lama menjadi anggota gereja itu
mengenakan baju dan sepatu yang mahal juga bermerek.
Saat pak tua itu duduk di
sebuah tempat, orang-orang yang sudah duduk di situ langsung
menjauh dan pindah tempat duduk.
Tidak ada seorang pun yang menyalami dan
menyapa pak tua ini. Dengan tidak sungkan-sungkan
mereka memperlihatkan kepada pak tua ini
bahwa mereka tidak menyukai kehadirannya.

Saat khotbah, pendeta memberikan khotbah yang panjang
mengenai kebutuhan dana yang selalu
dibutuhkan untuk menjalankan pelayanan.
Saat kebaktian selesai, Pak Pendeta menghampiri pak tua dan berkata,
"Minggu depan, kalau Anda datang lagi kemari,
sebelumnya berbicaralah dulu dengan Tuhan.
Tanyakan pada Dia penampilan seperti apa yang
pantas untuk menyembah dan memuji Dia dalam gereja."

Pak tua mengiyakan permintaan Pak Pendeta sambil tersenyum.

Minggu berikutnya, Pak Tua datang lagi.
Masih dengan penampilan seperti minggu lalu, jeans,
jaket kulit, kaos oblong, dan sepatu ketsnya.

Dan sekali lagi dia dijauhi oleh semua jemaat.

Pak Pendeta mendekati dia dan berkata,
"Loh, minggu lalu kan saya sudah bilang
kalau Anda harus bertanya kepada Tuhan, penampilan
seperti apa yang pantas untuk masuk dalam rumah-Nya!"

"Oh ... jangan kuatir ... Pak Pendeta, saya sudah tanyaken kok,"
jawab pak tua sambil tersenyum.

"Kalau Anda sudah bertanya kepada Tuhan,
apakah Dia mengatakan pada Anda bahwa penampilan
seperti ini yang pantas untuk masuk dalam rumah-
Nya?" tanya Pak Pendeta lagi.

Dengan tenang pak tua menjawab, "Begini Pak,
Tuhan bilang sama saya,Dia tidak punya petunjuk
apa-apa bagaimana seharusnya penampilan saya
untuk beribadah dalam gereja ini. Dia bilang,
sekali pun Dia belum pernah masuk ke gereja ini."
(Sumber : E-Humor)



Dinas rahasia
Saat acara kebaktian di gereja jalan Jambu,Menteng Jakarta Pusat.
Kawanku Tulus Sihombing setelah kebaktian dia ingin segera pulang,
tetapi dipintu ada pendeta yang memimpin misa tadi.
Pendeta selalu menyalami satu persatu umat gereja,
pas kawanku akan bersalaman dia ditarik kesudut
oleh Pendeta dan Pendeta tersebut lalu berkata dengan kawanku tersebut :
Pendeta:anda perlu bergabung dengan pasukan Allah.
Tulus :saya sudah lama bergabung dengan pasukan Allah.
Pendeta:tetapi mengapa saya melihatmu
cuma pada hari natal dan paskah saja.....?.
Tulus :saya termasuk pasukan Allah di divisi dinas rahasia.
Pendeta:????
(Kiriman : Ratih Purwaningsih)


ORANG PELIT
Dua anak Sekolah Minggu sedang bercakap-cakap.

Samuel : "Coba terka, orang seperti apa yang
paling banyak masuk neraka, apakah pencuri, pembunuh atau orang pelit?"

Natanael: "Tentu saja pencuri dan pembunuh!
Karena yang satu mengambil harta orang
sedangkan yang lain mengambil nyawa orang."

Samuel : "Kata papa-ku orang pelit yang paling banyak masuk neraka!"

Natanael: "Ach, masa iya ... ??? Apa dosanya,
khan itu hartanya sendiri, suka-suka donk!"

Samuel : "Nah, itulah...! Saking pelitnya maka
ketika Tuhan Yesus mau minta dosanya untuk dibuang
ke tubir laut yang paling dalam,dia nggak ngasih!"
(Sumber : E-Humor)



A lesson in church
Sepasang suami istri sedang berada didalam sebuah gereja
bersama jamaah lainnya. Si suami sedang tertidur dan si istri
sedang merajut pakaiannya (??). Kemudian pendeta bertanya
kepada para jamaah,"Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?".
Si istri lalu menusuk suaminya dengan jarum dan seketika
suaminya terbangun dan berteriak "Ya TUHAN!!".
Si pendeta melihat kearahnya dan berkata "Ya,anda benar".
Lalu si suami tertidur lagi (??) dan tak lama pendeta bertanya lagi
"Siapakah anak Tuhan?". Sekali lagi si istri menusuk
suaminya dan si suami terbangun sambil menjerit

"Yesus Kristus!!". Pendeta berkata sekali lagi "Yup,benar".
Lalu si suami lagi-lagi tertidur (??) dan kemudian pendeta
bertanya lagi "Apa yang dikatakan Hawa kepada Adam ketika dia
tidak mau untuk mempunyai anak lagi?" Sekali lagi si istri
menusuk suaminya dengan jarum jahit dan karena
saking kesalnya suaminya lalu memaki:
"Sekali lagi kamu menusukku dengan benda itu,aku akan menyobeknya!!".
Pendeta itu tersenyum sambil berkata "Itu benar"..
(Kiriman : Ismunandar)



The end is near
Seorang pendeta dan pastor sedang berdiri ditepi
sebuah jalan raya sambil memegang sebuah papan bertuliskan
"Akhir perjalanan anda sudah dekat,kembalilah
kejalan anda sebelum terlambat!".
Mereka memperlihatkan papan itu kepada setiap pengendara
mobil yang melintasi jalan tsb. Semenit kemudian
lewatlah sebuah Subaru Impreza WRX yang melintasi
mereka dengan kecepatan tinggi dan pengemudinya berteriak:
"Minggirlah kalian,orang-orang alim gila!! Ha ha ha hah".
Tak lama kemudian terdengarlah bunyi rem mendadak,bunyi ban
berdecit panjang dan bunyi ceburan yang deras.
Pendeta lalu berkata pada pastor rekannya:
"Apakah menurut anda sebaiknya kita menambahkan kata-kata
"Jembatan Putus" pada papan ini?"
(Kiriman : Ismunandar)


Dialog dengan pencuri
Seorang pendeta, sedang mengadakan kunjungan ke penjara,
lalu terjadilah dialog diantara mereka.
Napi :" kalau saya mengaku dosa apakah
Tuhan akan mengampuni saya?"
Pendeta:"kalau kamu percaya kepada Tuhan Yesus,
pasti Dia akan mengampuni kamu"
Napi :" kalau saya mencuri barang orang lain
apakah dia mau mengampuni saya?"
Pendeta:" kalau dia sudah bertobat dan hidup
baru didalam Kristus, pasti dia mau mengampuni kamu"
Napi:" Pak pendeta tahu nggak saya dipenjara karena apa?"
Pendeta:"Saya tidak tahu...memang kamu dipenjara karena apa?"
Napi:"karena mencuri mobil kijang dari rumah
seorang pendeta...dan pendeta itu...Bapak!!!"


Coming to America
Suatu hari Paus Johannes Paulus mengunjungi Amerika Serikat
dan dia sedang jalan-jalan mengelilingi pusat kota Chicago
dengan limousine pribadinya. Ditengah perjalanan dia mendapat
sebuah ide,lalu dia berkata pada supirnya :
"Pak supir,bolehkah saya yang mengemudikan mobil ini sebentar?".
"Tentu saja,Paus! Bagaimana bisa saya
berkata tidak kepada seorang Paus?".
Lalu mereka bertukar tempat duduk,Paus didepan mengendarai
mobil dan si supir duduk di bangku belakang.
Paus lalu mengendarai limousine itu secara gila-gilaan,
melompati trotoar,menyelip kendaraan lainnya,
dan memacunya sampai 155 km/jam (woow..cool man!!).
Seketika saja dua orang polisi mengejar limousine itu
dan menyuruhnya menepi. Lalu turunlah salah seorang
dari mereka dan menghampiri limousine tsb,
lalu mengetuk kaca jendela tu mobil.
Paus lalu menurunkan kaca jendela dan bertanya
"Ada masalah apa Pak Polisi?" Langsung saja polisi
itu menjadi gugup,"Oh ti..tidak ada masalah apa-apa Paus,
maaf sudah mengganggu perjalanan anda.
Silahkan lanjutkan perjalanan anda Paus.
Ampunilah saya atas kelancangan saya".
Wuuss...dalam sekejap Paus bersama limo-nya segera menghilang.
Lalu si polisi kembali kepada rekannya.
"Kenapa tidak jadi kamu menilang mobil itu?" tanya rekannya.
Dia menjawab: "Kita punya tamu yang sangat penting di kota ini".
Rekannya bertanya lagi: "Siapa,Anggota Dewan?" "Bukan" jawabnya.
"Jadi siapa,Pak Menteri?" "Juga bukan" jawabnya.
"Jadi siapa donk,pasti Pak Presiden ya?" Jawab dia:
"Aku tidak tahu pasti siapa tamu negara yang duduk dibangku
belakang tsb,tapi dia pastilah seorang yang sangat penting
karena mobilnya disupiri oleh Paus Johannes Paulus!!"
(Kiriman : Ismunandar)



How To Sell The Bible
Ada 3 orang anak remaja (Agil,Roy dan Odenk) sedang mencari
pekerjaan dikotanya. Setelah membaca ada iklan lamaran kerja
di sebuah gereja untuk menjual kitab2 injil,lalu mereka
menemui sang pendeta di gereja itu. Pendeta itu lalu
mengetes mereka dan mereka bertiga dinyatakan diterima
sebagai pekerja untuk menjual kitab2 injil ke masyarakat.
Pendeta itu yakin dengan kemampuan Agil dan Roy tapi dia
ragu dengan Odenk karena si Odenk ini orangnya gagap,
tapi dia diterima juga karena pendeta merasa kasihan kepadanya.
Dan mereka mulai bekerja..........
Keesokan harinya pendeta memanggil mereka dan bertanya:
Pendeta: "Agil,berapa kitab yang berhasil kamu jual?"
Agil: "35 kitab,pak pendeta"
Pendeta: "Bagus,kalo kamu Roy berapa kitab yang habis terjual?"
Roy: "80 kitab Boss!" (bangga..)
Pendeta: "Wah,hebat kamu! Ntar saya kasih bonus deh..Nah kalo
loe Odenk,berapa kitab yang bisa kamu jual?"(sambil memandang remeh)
Odenk: "Cu..cu..cum..cuma 125 ki..kit..kitab Pak.."
Pendeta,Agil dan Roy heran bin takjub mendengarnya lalu bertanya,
"Bagaimana caranya kamu sampai bisa menjual kitab sebanyak itu??"
Odenk: "Aa..aaku haa..hann..hanya bi..bil..bilang pa..padda
ca..calon pem..pembelli..nya ka..kalo ti..tid..tidak
ma..mau mem..membel..membeli ki..kittab ii..ini ma..maka a..aaku
aak..akan memm..memba.. membacanya un..untuk aan..anda"
(Kiriman : Ismunandar)



A Little Boy Wishing on Santa Clause

Di malam natal yang tenang dan syahdu,,ada seorang anak
kecil sedang menulis surat kepada Santa Klaus.

Anak itu menulis: "Dear Santa Klaus,tolonglah kirimkan aku
seorang adik karena aku adalah anak tunggal
dan merasa sangat kesepian dimalam natal ini..."

Santa Klaus lalu mengirim jawabannya kepada anak itu dengan menulis:
"Baiklah anak kecil,kalau begitu kirimkan aku ibumu"......
(Kiriman : Ismunandar)



UJANG

Ujang dari kampung hendak melamar kerja di sebuah
perusahaan asing di Jakarta. Padahal Bahasa
Inggrisnya asli pas-pasan menuju babak belur.
Tapi dasar nekat, si Ujang melamar juga.
Ia disodori formulir berbahasa Inggris.

"Euleuh ... euleuh ... bahasa Inggris, euy!"

Ujang langsung ngisi formulir ....

NAME : Ujang Kasep Pisan
ADDRESS : Jl. Atimaung No. 70
PHONE : 34598756
AGE : 28
SEX :

Sejenak si Ujang berpikir mengernyitkan dahinya,
"Walah ... kata Pak Pendeta juga
tidak boleh ini mah ... pamali! Kumaha ini yaah
jawabnya?"

Akhirnya Ujang yang polos itu mengisi dengan sejujur-jujurnya ...

SEX : NEVER!
(Sumber : E-Humor)


LIKU-LIKU
Seorang pendeta sedang berkhotbah, "Saudara/i,
jalan ke surga itu tidak mulus,
berliku-liku, sempit, dan berbatu-batu tajam."

Setelah pendeta tersebut selesai memimpin ibadah,
datang seorang pemuda bertanya kepada
pak pendeta tadi, "Pak pendeta, saya heran,
mengapa sejak saya kecil kakak pengasuh saya
bercerita tentang jalan ke surga sama seperti
yang pak pendeta khotbahkan tadi. Yang menjadi
pertanyaan saya, mengapa derma yang kita berikan
selama ini tidak dipakai untuk memuluskan jalan ke surga?"
(Sumber : E-Humor)



Salah menilai diri
suatu hari di ruang pengakuan dosa ada
seorang gadis ingin mengaku dosanya,
gadis:bapa,aku ingin membuat pengakuan dosa,
pastur:dosa apa yang telah kamu buat anakku?,
gadis:aku telah berbuat dosa kesombongan,karena
setiap aku melihat wajahku di cermin aku
selalu merasa sebagai gadis yg tercantik di dunia,
pastur:tenang anakku,itu bukan dosa,
itu hanyalah kesalahan menilai diri
(Kiriman : Daniel M.)



TIGA RIBU

Beda jaman Para Rasul dengan saat ini adalah:
Jaman para rasul , sekali kotbah (Petrus)
maka 3000 orang bertobat,
sedangkan pada masa kini 3000 kali
kotbah hanya satu orang yang bertobat.
(Sumber : E-Humor)



Menikah di surga
Sepasang kekasih merencanakan untuk menikah,
jadi mereka berdua pergi ke gereja untuk mengikat janji.
Tapi di tengah perjalanan mereka menuju kesana,
mereka mengalami kecelakaan berat dan keduanya
meninggal seketika (!!) Di surga mereka bertemu
dengan malaikat penjaga surga dan mereka berkata
padanya apakah dia bisa membantu mereka untuk
melangsungkan pernikahan disurga,karena mereka telah seiya sekata.
Lalu malaikat berkata, "saya tahu kalian saling mencintai
dan kalian adalah orang-orang yang baik jadi saya akan
melakukan yang terbaik untuk kalian berdua"..1 tahun berlalu,
pasangan itu bertanya sudah bagaimana prosesnya??
Malaikat menjawab, "iya,saya sedang berusaha menemukan
seorang pendeta disini yang akan menikahkan kalian"..5 tahun
berlalu dan malaikat belum juga menemukan pendeta di surga itu..10 tahun,
15 tahun, dan akhirnya 20 tahun telah berlalu, akhirnya
sang malaikat menemukan juga seorang pendeta yang baru saja
masuk kedalam surga itu. Lalu malaikat menemui pasangan itu
dan mereka akhirnya menikah dengan bantuan pendeta itu..

Tapi baru beberapa bulan mereka menikah, pasangan itu
kembali menjumpai malaikat dan berkata : "Wahai malaikat,
setelah kami menikah ternyata banyak hal-hal buruk yang
terjadi dalam rumah tangga kami dan kami selalu bertengkar.
Jadi kami memutuskan untuk bercerai (!!) Bisakah
kamu menolong kami untuk mewujudkannya?"

Lalu malaikat itu menjawab dengan penuh perasaan kesal :
"Apakah kalian bercanda?? Aku membutuhkan waktu 20 tahun hanya
untuk menemukan seorang pendeta di surga ini!! Bayangkan berapa
lama aku bisa menemukan seorang pengacara di sini??"
(kiriman : Ismunandar)



Ulang tahun
Suami (yang selama ini tidak pernah mau mencuci piring2 dirumah mereka)
berkata lembut dan mesra pada isterinya :
"Dinda, hari ini adalah H.U.T.-mu yang ke-28,
jadi biarkanlah piring2 kotor itu ditempatnya,
hari ini kamu adalah RATU SEHARI, tahukah kamu?"
Isteri (menjawab dengan gembiranya) : "Terima-kasih Mas,
kamu sudah berubah ya MULAI SEKARANG, dan terima-kasih juga pada Tuhan,
rupanya doaku setiap malam selama ini tidaklah sia-siaaaa......."
Suami : "Nanti dulu Yang....., kalimatku itu belum selesai kok,
maksudku kamu kan bisa mencucinya BESOK."
Isteri : "Wakzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz....................."




IKLAN
Anda mau menghasilkan uang dari internet ?? klik UANG